Kaboel Siagian

Ilmu tanpa amal tidak ada gunanya, sementara amal tanpa ilmu adalah suatu kebodohan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bunda, Ramadhan berlalu 6 Tahun

Bunda, Ramadhan berlalu 6 Tahun

Jangan menangis ayah"? "hentikan tangismu"! " cukup ayah"? "kumohon ayah" " hentikanlah" airmata ayahk tumpah didadaku ia tumpahkan rasa rindunya, setelah beberapa kali ia mengucap kata isteriku... sayangku... pujaanku... kapankah engkau kembali, lihat diriku sekarang begitu menderita, merana, kesepian, kurus kering, semua itu karena kepergianmu... masih adakah cinta dihatimu, apakah engkau melihat kesedihanku, seperti apa raut wajahmu melihat pahit getirnya yang kurasakan "hiiiiii....hiiii... hiiiiii...." aku kira engkau melihatku, melihat lukaku kini, sudah tak tertahankan, rinduku selalu hadir menghiasi mimpi mimpiku kala bersama, begitu indah mimpiku hingga membuatku hilang arah, terasa berhenti bernafas, perasaan bathin dikoyak koyak oleh rasa ketika itu kusadari hanyalah mimpi " Halusinasiku semakin bertambah parah, sesaat kuingat mimpi itu, ternyata hanyalah mimpi, entah dalam bawah sadar namun aku menjerit, meratap, meronta, mengucapkan kata kata yang tak wajar, "sayang... engkau bilang engkau akan kembali dibulan ramadhan ini, "ternyata"? kenapa kamu belum hadir dirumah kita, istana kita sudah indah, anak kita sudah menghiasnya dengan rapi, "kenapa"? "Sayang" Ukhhh... "aku sangat rindu padamu" Ramadhan kali ini berbeda, ayolah mendekat, kenapa engkau begitu betah diruang yang sempit itu, lihat istana kita begitu megahnya" apakah kau tak menginginkanya, anak dan cucu kita begitu merindukanmu, "tolonglah"! hadirlah sejenak, jika begitu sulit bagimu untuk kembali berkumpul bersama keluarga besar kita

"Ayah sudahlah" "Ucapkan istighfar" " Berdoa keada Allah" " Pasrahkan segalanya kepada tuhan Allah Swt" " ingat ayah" kita juga akan kembali menyusul ibu, hanya saja waktu belum sampai" "Tapi bunda sekarang melihat kita, pasti kesedihan ini ia rasakan juga, namum ia tidak bisa menyentuh kita, kini ia bersedih, menangis, rindu, dan ingin sekali berkumpul dengan kita dibulan ramadhan ini, menyongsong idul fitri dengan gembira, memakan kue kue buatan anak dan cucunya, saling maaf memaafkan bersilaturahmi "Ayah "? kusapu air mata ayahku, kupandang wajahnya, aku tak mau menangis dihadapannya kucoba mengembalikan semangatnya kupeluk ayahku dengan erat, kuciumi keningnya, kupeluk erat tubuhnya hingga ia merasa sedikit lega. " Minumlah dulu ayah"? " supaya sedikit bertambah lega, air zam zam ini mampu mendinginkan hati setiap orang, karena ia tercipta dari rasa sayang seorang ibu yang super hebat, "tanpa pikir panjang"? Ia julurkan mulutnya kegelas yang kuisi air zamzam yang dibawa kakaku ditahun 2018 yang lalu, ketika musim haji kala itu. "Rebahkan saya nak,? "Saya mau istirahat"? " Suara lirih ayahku begitu menyayat hatiku, ia bergumam " Allahu Akbar" kalimat itu lirih, miris sekali, sambil ia tadahkan kedua tangannya " Ya Allah, pertemukanlah hamba dengan isteri hamba kelak disisimu, hamba sangat rindu padanya, tenangkanlah saya ya allah, berikanlah hamba petunjukmu, arahkanlah hamba untuk senantiasa berada dijalanmu " Ya Allah yang maha mengetahui segalanya, ampunilah isteriku, tempatkanlah ia ditempat yg engkau ridhoi, hiasilah kuburnya dengan taman bunga syurga, taburi ia bunga syurgamu, manjakan ia dengan perhiasan dan wangi surgamu, tidurkan ia di dipan dipan yang dihiasi mata air syurgamu, jadikan ia permaisuri ditaman surgamu" Amin robbal alamin Sesaat setalah ia berdoa iapun bergegas merebahkan tubuhnya, mencoba menghilangkan kegelisannnya, malampun semakin larut, "Sahuurrr... sahurrr... sahurrr.. sahurrr... jam menunjukkan pukul 3 dini hari, kepada bapak/ ibu segera bangun laksakan segera makan sahur" Beduk itu menandakan sahur, nazir masjid rutin menyampaikannya, kulihat ayahku sudah terlelap, segera aku makan sahur, ayahku tak kuajak sebab beliau sakit sakitan, usia lanjut semakin menambah pikunnya.

Membayar Fadi'ah puasa sudah 6 tahun ini saya lakukan mengingat kondisi ayahku yang sudah tua renta, aku berdoa kepada tuhan semoga Allah memberikan kesehatan padanya, ayahku tidak sulit di urus, ia sangat patuh, lembut, penuh kasih, penyayang dan suka menolong, entalah... belakangan ini... semenjak ditinggal bundaku tercinta ayah selalu berhalusinasi, mengigau, bercanda, perang mulut, berkelahi, dalam mimpinya dengan bundaku, entah itu pengaruh syaitan atau karena cinta mati sukar lepas dari raga hingga selalu terbawa mimpi, mimpinya saban malam, bercanda bergurau, ketawa pecah memecah kesunyian malam, terbangun ia sadar, ia sedih, ia mimpi, ia sedih bunga bunga mimpinya kadang memberi semangat, namun tak lama bertahan.

Jika Anda bertanya bagaimana doa bisa mengubah takdir, sedangkan takdir itu kan sudah ditentukan. Maka benar bahwa takdir sudah ditentukan. Namun itulah kuatnya doa.

Mengutip syahida, ada beberapa tipe Qadr (takdir). Ada yang sudah tertulis di Lauh Mahfuzh, yang mana semuanya sudah dipertimbangkan. Misalnya, umur kita seharusnya 80 tahun, tapi dalam hidup kita selalu berdoa dan berbuat baik, maka takdir umur kita dirubah menjadi 90 tahun. Dan itu sudah diperhitungkan di Lauh Mahfuzh. Apa yang "nantinya" akan terjadi, sudah tertulis di Lauh Mahfuzh.

Ada juga takdir yang dibawa malaikat pada malam Lailatul Qadr, juga takdir yang sudah ditulis ketika kita masih dalam kandungan ibumu, juga takdir yang ditulis dalam kehidupan sehari-hari; setiap hari malaikat menulis takdir semua orang, semua itu bisa dirubah dan itu maksud Allah dalam Surat Al-Ra’ad ayat 39:

يَمْحُو اللَّـهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).”

Maka doa kita sangat mempengaruhi takdir, ibarat seperti pangan yang kita konsumsi akan berpengaruh pada kesehatan. Sepenting itulah doa. Doa mempunyai efek pada Qadr-kita.

Rasulullah SAW bersabda bahwa, tak ada yang dapat melawan dan mengubah takdir sehebat doa dan perbuatan baik dan tak ada yang dapat memperpanjang hidup sehebat sedekah. Tapi bisa juga kita ‘mengambil’ takdir; terkadang ada orang-orang yang seharusnya hidup lebih lama, tetapi Allah memperpendek umurnya karena dosa-dosa yang ia lakukan. Perbuatan baik kita bisa memperpanjang hidup, dan dosa-dosa kita bisa memperpendeknya. Jadi jangan pernah meremehkan kekuatan doa yang kita panjatkan.

Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 186 disebutkan,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Yang ditekankan adalah, “Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa.” Allah akan merespon. Tapi, ada syaratnya kalau ingin Allah menjawab doa kita, yaitu “Mereka juga harus merespon Aku.” Jadi kalau kita meminta sesuatu pada Allah, Allah juga meminta sesuatu pada kita dan itu untuk kebaikan kita.

Simonis, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 20 Mei 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post