Tadarus Berlalu Dengan Suguhan Takjil

Hujan datang lagi udara terasa dingin. Keringat seakan berhenti mengucur. Kerah bajupun dingin berlahan kering diterpa kipas angin yan terpasang berjajar didinding masjid. Ketika khusuknya tarawih rakaat demi rakaatpun berlalu begitu syahdu, sejuk, damai, alunan merdu terdengar hingat bingar pertanda kebesaran tuhan dikumandangkan, ayat suci menggema ditengah hujan seiring petir menyambar, imam masjid tetap mengukir alunan ayat ayatnya seakan berbisik jauh disela sela ranting menyusupi jauh keruang hati yang teragak agak singgah dibuai mimpi, tiba-tiba aku merasa lega tersentak syahdu. "Ternyata tadarus sudah selesai" Ayo bergegaslah mari kita selesaikan bacaan tadarus kita yang belum selesai, ayo anak anak ambil masing masing Al Qur'an nya kita buat bulatan melingkar berurut sesuai umur ketika duduk dibangku kelas, "kelas berapa nak,"? Kataku"? Anak anak pada sibuk saling memberi tau umurnya, hiruk pikukpun berlalu cepat hingga terbentuk lingkaran yang indah walau sedikit berombak tinggi panjang postur tubuh mereka itu menambah semangat kami untuk tadarus, tadarus kali ini dihadiri bapak kepala sekolah pastinya menambah khusuk walau sedikit agak nerpes, terlebih lagi difhoto katanya hendak dijadikan momen berjerah sepanjang beliau menjabat dalam beberapa tahun kedepan.

Waduhh... menambah semangat, terharu, senang, l tersanjung penuh percaya diri, kami membacanya begitu bersemangat dalam beberapa saat hatiku berkata : "Alhamdulillah ya Allah Tuhan yang maha esa, engkau masih memberikan hamba kehidupan, kesehatan, keringanan langkah, untuk dapat mengerjakan perintahmu, semoga tetap istiqomah dibulan yang istimewa ini begitu membantu memotifasi saya untuk lebih patuh dan bertakwa kepada Allah walau di bulan lain hamba berharap hal ini insyaallah akan tetap konsisten hingga akhir hayatku"

Tiba tiba saya tersentak kaget, anak didik disebelah saya mencolek saya karena giliran membaca sudah tiba, berlahan tapi pasti untuk menghilangkan rasa malu didepan anak anak, saya bertanya kembali sampai dimana kita baca, halaman berapa ya? seorang anak menunjukkan sebagian lagi pada tersenyum tersipu malu mau ketawa tapi mereka segan, dalam hatiku astagfirullah....Bergegas kuselesaikan tugasku, bacaan selesai tanpa terasa dah pukul 09.30 Wib

Waahh...takjil itu datang lagi? Iya"? "sepertinya setiap malam ya" ini malam yang ke 19" alhamdulillah...kampung kita memang banyak yang dermawan ya? Fathur mencoba menjawab sambil ia mengemasi ayat ayat suci Al Quran untuk dikemabalikan ketempatnya

Aku bergegas memanggill si pengantar ta'jil itu, ternyata...waduh...wueenak banget...ada ta'jil buah kurma dari arab, dicampur kopi susu yang menyegarkan menambah indahnya kebersamaan, sesekali kami tertawa, gembira, tak ingin sejarah ini berlalu begitu saja, jepreeett... Jepreet... Jepreet... Suara fhoto kepalala sekolah menambah suasana gembira ramadhan mubarok, indahnya ramadhan, kami ingin selalu bersamamu, bukan karena sesuatu apapun tapi hadirmu menambah semangat, mengugah jiwa yang damai, makin terasa kedekatan pada sang pencipta, hingga kami bermohon untuk hidup senantiasa agar kami dapat mendambakanmu ramadhanku pujaanku, berikutnya

"Nak, ayo kita makan bersama,"dengan lembut dan pelan kami santap bersama anak anak gabungan kelas inti disekolahku. Laki-laki, perempuan masing masing punya kelompok sesuai tempatnya semua malam ini bersenang senang, gembira

Seperti biasa kami bersihkan lantai masjid sebelum kami pulang kerumah masing masing ditengah kesibukan Aan memecah suasana " Pak susah makannya saya hanya minum susu saja, kenapa"? Kataku sambil pengen tau. " waduh... gigi saya ompong pak belum tumbuh sempurna" yang lain tertawa geli " huuuu" "hehehe" tapi saya boleh nggk bungkus jatah saya, "boleh boleh," silahkan"? menimpali

Tugas pun selesai, malampun mulai larut pintu pintu rumah wargapun seakan kompak untuk menutupnya seakan ada kekhawatiran kalau terlalu lama tidur bisa bisa telat bangunnya untuk bersantap sahur, derap langkahpun mulai mengepakkan kakinya masing masing bergegas berangkat pergi meninggalkan rumah tuhan setelah semua pintu terkunci rapi oleh najir masjid kamipun beranjak pulang kerumah masing masing

Insya Allah besok bersua kembali, dengan warna dan suasana hati yang berbeda tentunya tadarus bersama membaca kalimat tuhan sebagai pedoman ummat islam Qur'an dan Hadits

Al Qur'an merupakan pedoman ummat islam...barang siapa berpegang teguh padanya niscaya ia akan selamat dunia dan akhirat Allah tidak akan brrhenti memberikan nikmat kepada ummatnya, tidak akan berubah satu ummat apabila ia tidak mau merubahnya

Berbahagialah orang yang senantisa mendekat diri pada tuhannya, ahlak mulia akan tercipta dengan sendirinya jika kita tetap pada jalan yang di ridhoi oleh Allah swt

Celakalah orang yang lalai yang hanya memikirkan dunia, dunia fana hanyalah sementara akhirat kekal selamanya

Waallahu A'lam

Simonis, Labuhanbatu utara 19 Mei 2019