Miftah Farid

Guru di MTs Al-Fadliliyah Darussalam Ciamis...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjadi Youtuber di Masa Pandemi

Guru merupakan sosok yang mempunyai peran penting dalam mengamankan amanah Pembukaan UUD 1945, “.........mencerdaskan kehidupan bangsa”. Di atas pundaknyalah dititipkan tugas berat yang bernilai ibadah untuk menyiapkan generasi bangsa yang mewarisi nilai-nilai ilahiyah, keadaban dan kebangsaan serta dapat survive dalam kondisi apapun.

Saat ini, Indonesia di masa yang tidak terduga sebelumnya. Di akhir 2019, dunia dikejutkan dengan kemunculan Virus Corona di suatu negara yang sejak saat itu menyebar dan meluas ke seluruh dunia sampai akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/03/2020) Virus Corona ditetapkan sebagai pandemi serta berefek besar pada pendidikan di Indonesia dengan berbagai kebijakan yang “waw” di dalamnya.

Sebagai seorang guru, saya “terhentak” ketika pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan regulasi proses pembelajaran beralih ke dalam jaringan (daring). Hal ini mengingat bahwa telah terjadi perubahan yang begitu cepat, dan kita sebagai seorang guru harus bisa mengamankan dua hal penting, yakni proses pembelajaran harus tetap berjalan dan kesehatan murid harus menjadi prioritas, terutama madrasah kita berada di Pesantren yang muridnya berasal dari berbagai daerah.

Salah satu efek pandemi yang sangat terasa bagi penulis adalah berubahnya proses pembelajaran. Sebagai seorang guru, tujuan pembelajaran harus tercapai tetapi dengan media yang berbeda, lewat daring. Sebuah proses pembelajaran yang belum pernah dilewati sebelumnya.

Media pembelajaran di awal pandemi yang penulis gunakan adalah melalui aplikasi whatsapp. Materi pelajaran matematika sebagai pelajaran yang diamanahkan kepada penulis, dikemas dalam bentuk “file pdf” di mana teks di dalamnya dibuat “semirip mungkin” layaknya penulis sedang menjelaskan materi di depan kelas. Pada saat itu, metode ini dianggap “tepat” sesuai dengan “anggapan” penulis. Untuk menjawab hipotesis tersebut, dibuatlah posttest pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal yang sama persis dengan contoh soal yang terdapat di dalam “file pdf” tersebut namun dengan “angka” yang berbeda, dan hasilnya ternyata jauh dari harapan.

Melihat fakta yang demikian, setelah melakukan refleksi, timbul intuisi untuk membuat video pembelajaran yang diunggah ke youtube. Pertimbangan untuk membuat video yang diunggah ini adalah bahwa peserta didik dapat memutar ulang materi pelajaran yang disampaikan dengan harapan mereka dapat mencerna materi pelajaran matematika yang sudah dianggap “menyeramkan” itu. Dicarilah berbagai tutorial dan aplikasi pendukung dalam pembuatan sebuah video pembelajaran.

Di awal-awal mempelajari cara pembuatan video pembelajaran lewat tutorial online, sepertinya pembuatan video pembelajan tersebut sangatlah mudah, tinggal download aplikasi, siapkan bahan materi, edit dengan aplikasi kemudian upload ke youtube. Namun ternyata tidak semudah itu, banyak tantangan yang harus dilewati.

Tantangan pertama yang harus dilewati adalah menentukan aplikasi apa yang akan dipakai untuk meng-edit video tersebut. Edit video ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Perlu trial and error terlebih dahulu. Agar dapat menggunakan aplikasi yang bagus, googling adalah solusi dipilih. Ketika searching aplikasi apa yang akan digunakan, ternyata aplikasi edit video yang muncul (di google) itu banyak sekali. Ditambah lagi, penulis sendiri lebih interest untuk menggunakan aplikasi yang ada pada PC daripada aplikasi edit video yang terdapat pada playstore android.

Tantangan selanjutnya adalah dalam mengubah materi yang sering disampaikan di dalam kelas ke bentuk video. Meskipun sebenarnya, di sekolah kami terdapat kelas unggulan yang dalam kesehariannya menggunakan multimedia yang bisa dikatakan lengkap dan penulis adalah guru di kelas tersebut, ketika dihadapkan pada proses pembuatan video ini, terdapat tuntutan agar lebih kreatif dan harus lebih mencurahkan ide dan pemikiran, sampai menemukan cara yang tepat agar materi dalam video tersebut “menarik”, dan pesan yang ingin disampaikan diterima dengan baik oleh peserta didik.

Berikutnya, kita dihadapkan pada ujian tingkat ‘kepercayadirian’ kita sebagai guru, yaitu ketika harus me-record suara dan diinput ke video pembelajaran. Setiap hari mungkin setiap guru sudah terbiasa untuk ngabudah di depan peserta didik, tentang materi yang sudah sangat katalar di luar kepala. Ternyata, dibutuhkan usaha yang keras untuk meyakinkan diri dalam sesi ini. Suara yang telah direkam ternyata membuat minder, bahkan pengisi suara sendiri merasa malu ketika mendengar suara hasil rekaman tersebut. Rasanya koq aneh ya, gak seperti yang biasa terdengar di kelas.

Ketika tahap ke-pede-an sudah meningkat, tibalah saatnya menunjukkan kreativitas dalam bidang editing. Tampilan video yang akan disajikan harus menarik dan enak untuk disimak. Sebagai youtuber pemula, target yang diharapkan oleh penulis adalah “selesai membuat video”, pesan yang ingin disampaikan telah masuk dalam video tersebut dan berharap tingkat keinginan peserta didik untuk mempelajari matematika khususnya yang berasal dari madrasah kami, lebih meningkat. Ketika indikator pencapaian ini sudah dianggap memenuhi, maka video sudah dianggap layak untuk di-upload ke youtube.

Sebuah ungkapan “masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri” dapat dijadikan sebagai acuan dan pengingat bagi penulis sendiri, bahwa seorang guru harus siap untuk tetap eksis dan dapat beradaptasi dengan zaman, apapun keadaannya. Amanah besar yang dititipkan di pundak seorang guru untuk menyiapkan generasi penerus harus dapat dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Menjadi Guru Yotuber merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan zaman dengan segala tantangan di dalamnya. Beberapa video sederhana sudah bisa disimak di channel Miftah Zevamath Farid. Subscribe dan like adalah hal yang diharapkan oleh amatir seperti penulis ini. Kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk membangun channel tersebut. Akhirnya, hanya kepada Allah memohon petunjuk. Wallahu a’lam.***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

saya belajar jadi youtuber juga pak...tapi masih lelet ... https://www.youtube.com/channel/UCXtvroL3V_9t3FYjGH_ctLQ

27 Jul
Balas

saya belajar jadi youtuber juga pak...tapi masih lelet ... https://www.youtube.com/channel/UCXtvroL3V_9t3FYjGH_ctLQ

27 Jul
Balas



search

New Post