Miftahul Ghani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Yang Sulit dari Sebuah Nasehat - Ayyuhal Walad - Bagian 1
https://www.google.co.id/search?q=menulis+surat

Yang Sulit dari Sebuah Nasehat - Ayyuhal Walad - Bagian 1

Dahulu ada seorang pemuda yang lama berguru kepada Imam al-Ghazali. Ia adalah pelajar yang sangat tekun dalam menuntut ilmu hingga menguasai ilmu-ilmu mendetail yang tidak banyak diketahui oleh orang awam. Pada suatu hari, ia merenung dan berfikir akan keadaan dirinya dan mengkhawatirkan perilakunya. Pemuda ini pun berkata: “Sungguh aku telah lama menuntut ilmu, membaca berbagai macam buku, menghabiskan umurku untuk belajar, namun aku bingung apakah jalanku dalam belajar ini sudah benar? Ilmu seperti apakah yang selayaknya aku ketahui, yang akan bermanfaat bagi diriku? Serta ilmu mana yang tidak bermanfaat bagiku?”

Pikiran-pikiran itu selalu melekat dan menghantui dirinya, sehingga ia kemudian menulis surat kepada gurunya, Imam al-Ghazali, untuk meminta nasehat dan bimbingan akan kegalauannya. Di antara isi surat itu berbunyi “ Wahai guruku, meskipun engkau telah menulis buku-buku tentang problem yang aku hadapi saat ini, seperti kitab Ihya ‘Ulum al-Din, tapi aku membutuhkan tulisan yang ringkas, yang bisa aku bawa sepanjang hidupku, yang akan aku amalkan isinya sepanjang umurku, In sya Allah” .

Imam al-Ghazali kemudian menulis surat sebagai balasan atas muridnya tersebut. Beliau berpesan:

اعلم أيها الولد المحب العزيز أطال الله تعالى بقائك بطاعته وسلك بك سبيل أحباؤه أن منشور النصيحة يكتب من معدن الرسالة عليه الصلاة والسلام إن كان قد بلغك منه نصيحة فأي حاجة لك في نصيحتي ، وإن لم يبلغك فقل لي : ماذا حصلت في هذه السنين الماضية ؟!!!

“Wahai muridku, semoga Allah memanjangkan umurmu dalam ketaatan dan menjadikanmu sebagai pribadi yang berbudi luhur. Sesungguhnya segala nasehat telah ada dalam hadis-hadis baginda Nabi, sehingga engkau pada dasarnya tidak membutuhkan nasehatku. Namun, apabila engkau belum membaca petuah-petuah Rasulullah dalam hadisnya tersebut, maka engkau layak bertanya kepada dirimu sendiri “Hidup seperti apa yang telah engkau lalui selama ini!”.

علامة إعراض الله تعالى عن العبد اشتغاله بما لا يعنيه ، وإن امرأ ذهبت ساعة من عمره في غير ما خلق له لجدير أن تطول عليه حسرته ، ومن جاوز الأربعين ، ولم يغلب خيره شره فليتجهز للنار"

Ingatlah olehmu nasehat ini bahwa tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah ketika ia disibukkan dengan sesuatu yang tidak ada manfaat baginya, dan sungguh orang yang menghabiskan waktu dengan kesia-siaan patut menyesali dirinya. Siapa saja yang sudah mencapai umurnya 40 tahun, namun keburukannya lebih banyak daripada kebaikannya, maka bersiap-siaplah tempatnya di neraka”.

أيها الولد

النصيحة سهل ، والمشكل قبولها ، لأنها في مذاق متبعي الهوى مر، إذ المناهى محبوبة في قلوبهم، على الخصوص لمن كان طالب علم مشتغلا فى فضل النفس ومناقب الدنيا ، فإنه يحسب أن العلم المجرد له سيكون نجاته وخلاصه فيه ، وأنه مستغن عن العمل

“Wahai anakku, memberikan nasehat itu sangatlah mudah, yang sulit itu adalah menerimanya! Karena nasehat bagi orang yang memperturutkan hawa nafsunya amatlah pahit, sebab justru perkara yang dilarang itu yang disenangi dalam hatinya. Terlebih bagi orang yang belajar hanya untuk sekedar tahu,untuk mecari keenakan diri dan keindahan dunia.Ia menyangka bahwa ilmu tanpa diamalkan akan membuatnya selamat (padahal tidaklah demikian-pen)”.

أيها الولد لو قرأت العلم مائة سنة ، وجمعت ألف كتاب ، لا تكون مستعدا لرحمة الله إلا بالعمل لقوله تعالى : "وأن ليس للإنسان إلا ما سعى" وقوله تعالى " فمن كان يرجو لقاء ربه فليعمل عملا صالحا "" .

أيها الولد ما لم تعمل لن تجد أجرا.

“Anakku, seandainya engkau telah membaca buku yang penuh dengan ilmu pengetahuan selama 100 tahun, lalu engkau kumpulkan lagi buku-buku selama 1.000 tahun. Hal itu tidak akan membawamu kepada rahmat Allah hingga engkau amalkan ilmumu tersebut. Allah telah berfirman “sesungguhnya tidak akan bermanfaat bagi manusia kecuali apa yang dilakukannya”. “Siapa saja yang berharap bertemu dengan Allah, hendaklah ia beramal shaleh”.

Sungguh anakku, tidak akan ada pahala dari ilmu yang tidak diamalkan”. Bersambung...

Sumber: Kitab “Ayyuhal Walad”- Imam al-Ghazali

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaa Allah. Ibuk punya buku Ihya Ulum al-Din ini Ustad. Tahun 2013 ibuk beli. Tapi baru mulai dibuka akhir2 ini

27 Feb
Balas

Iya buk, kitab Ihya Ulum al-din sangat bagus buk..ditunggu tulisan intisari kitab tersebut buk...

27 Feb



search

New Post