Mihrawati, S.Pd.,M.Pd.I

MIHRAWATI S.Pd., M.Pd.I, Lahir di Makassar 21 Sepetember 1971. Ayahanda Abdul RAHIN Pisonai seorang pensiunan guru. Ibunda, Siti Husma, seorang pensiunan guru. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

PENDIDIKAN GENDER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

A. Moodel Implementasi Pendidikan Gender Yang Sejalan Dengan Pendidikan Islam

Karakteristik pendidikan gender yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Menghormati persamaan derajat, bentuk kejadian, tidak mengolok-olok sesama manusia.

QS Al-Hujarat (49): 13. Hikmahnya kemulian suatu ummat dilihat dari ketakwaannya bukan kehebatan teknologinya.

QS At-Tiin (95):4-5

Hikmahnya manusia adalah makhluk yang sebaik-baik ciptaan.

QS Al-Hujarat (49): 11

Hikmahnya manusia atau suatu kaum tidak boleh mengolok-olok kaum yang lain.

2. Memelihara dan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban QS Al-Baqarah (2):233

Hikmahnya musyawarah dan persetujuan kedua belah pihak,” Perempuan menyusui anaknya selama 2 tahun penuh. Bapak yang memenuhi kebutuhan makan dan pakaian keluarga.”

3. Menekankan pentingnya kebebasan yang bertanggung jawab QS Al-Qaari’ah (101): 6 – 9.

Hikmahnya orang yang berat timbangan kebaikannya berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan orang yang ringan timbangan kebaikannya berada dalam neraka. Setiap diri bertanggung jawab dengan hasil usahanya.

4. Musyawarah dan mufakat

Kebebasan mengeluarkan pikiran dan pendapat QS Al-Baqarah (2):246

Hikmahnya pemuka Bani Israil meminta kepada Nabi Musa as, agar diizinkan untuk berperang membela

5. Kemanusiaan-keadilan sosial, QS Al-Baqarah (2):245.

Hikmahnya laki-laki maupun perempuan yang meminjamkan atau memberikan hartanya di jalan Allah akan mendapatkan pahala yang besar, dilapangkan rezekinya dan mendapatkan surga-Nya.

6. Cita-cita hidup mulia manusia,

Hadis Tuhanku telah mendidikku, dan memperbagus pendidikanku.

III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

A. Simpulan

Konsep pendidikan gender pada awal mulanya didominasi oleh pemikiran barat, yang menginginkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tanpa batas. Ketika globalisasi indutri dan komunikasi menguasai dunia, maka paham sekularistik dan hedonistik meracuni akal dan pemahaman kaum perempuan. Maka Pendidikan Islam hadir untuk mendidik dan mengajarkan pembagian tugas dan peran yang seusai dengan fitrah atau kejadiannya. Berbagai permasalahan perempuan menjadi wacana yang penting untuk dikomunikasikan dalam musyawarah dan mufakat di semua ranah public maupun domestik. Dengan begitu konsep pendidikan gender yang benar akan mengutamakan persamaan derajat taqwa, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, mengajarkan kebebasan yang bertanggungjawab, musyawarah dan mufakat, kemanusiaan keadilan sosial, cita-cita hidup mulia.

B. Saran

Pendidikan gender harus disosialisasikan lebih aktif lagi dalam bisa membantu menyelamatkansebaiknya ditingkatkan dalam berbagai aktifitas pengajaran. Pembiasaan dalam kelas untuk saling menghargai dan menerima kelebihan dan kekurangan akan membentuk lingkungan yang sehat, mandiri dan bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Assalaamu a'laikum warahmatullaahi wabarakatuhu

05 Jan
Balas



search

New Post