TAKJUB PADA GEMULAI EKORMU
Dingin.
Merasuk tulangku.
Takkala pertama kali,
Menginjakkan kaki di rumah tuhanmu.
Gemulai ekormu menggoda sukmaku,
Urat nadiku berteriak.
Subhanallah indahnya.
Tarianmu.
Subhanallah,
Terucap lirih,
Begitu agung pencipta-Mu.
Membuat netraku berbinar terang.
Cupang,
Nama panggilanmu.
Hargamu selangit kawan,
Demi pelipur dahaga kesenangan.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa inspiratif bunda
Mantera... mantap terasa