Untuk Adit

Penulis : Mimin Yulistiyowati

Hari ini adalah 17 tahun lalu saat uang untuk ke dokter spesialis kandungan aku belanjakan ke Ind*mart.

Hari ini adalah 17 tahun lalu, saat aku diminta untuk tidak cuti terlebih dahulu karena ada rekan yang sedang menunaikan ibadah haji.

Hari ini adalah 17 tahun lalu saat bu bidan bilang, jika posisimu sudah normal tapi ternyata masih sungsang.

Hari itu adalah 17 tahun lalu saat harus ke rumah bu bidan dengan diantar om Anis, karena suami sedang ada tamu. Bukan karena suami tak mau mengantar atau pak tamu tak pengertian, tapi karena aku malu kalau mau lahiran dan semua orang tahu, nanti jadi heboh.

Hari itu adalah 17 tahun lalu saat tukang becak mengantarku ke rumah sakit karena kata bu bidan untuk kelahiran sungsang prosedurnya harus ke rumah sakit, berbeda saat ibu melahirkan ku yang juga terlahir sungsang.

Hari ini adalah 17 tahun lalu saat aku berjalan di lorong sebuah rumah sakit bersama ibu lalu seorang perawat bertanya, "Ibu mau apa?" Dan dengan santai aku jawab, "Saya mau melahirkan." dan mbak perawat itu terkejut karena perutku yang tak terlihat besar dan aku masih sanggup berjalan biasa saja. Wah, aktingku gagal kala itu.

Hari ini adalah 17 tahun lalu ketika emak Agustini Hermin dan bu Erlyn menungguiku di rumah sakit hanya untuk melihat ekspresiku saat lahiran. Makasih sudah menghibur saat itu.

Hari ini adalah 17 tahun lalu saat aku harus berpura-pura membuang mu kemudian aku temukan kembali hanya untuk sebuah ritual adat karena kamu terlahir sungsang. Lalu kamu sering bilang, "Makanya aku hitam, soalnya aku ditemukan di bawah pohon besar." Itulah candamu karena perbedaan warna kulit mu.

Dan hari ini serta hari-hari selanjutnya, aku senantiasa pintakan kepada Allah semoga Allah selalu menyayangi mu, hanya memberikan yang terbaik pada mu, mewujudkan cita-cita mu. Jadilah anak saleh semua anak-anak ku. Aamiin

❤U

Balung, 10 Maret 2021