#TantanganGurusiana

#Hari ke-340

Sabtu , 2 Januari 2021

Setelah kulihat pesan WA dan panggilan tak terjawab, aku meletakkan kembali gawai itu di sebelahku. Aku merenung dan memikirkan arti mimpiku tadi. Meski hanya sekilas, tapi sangat terasa almarhumah ibuku hadir menjumpaiku dan melambaikan tangannya seraya tersenyum padaku. Biasanya aku tak terlalu memikirkan arti mimpi, tapi yang ini lain. Aku jadi kepikiran dan melamun. Apakah ini sesuatu akan terjadi pada diriku ? Ah… entahlah, aku yakin segala sesuatu ada yang mengatur. Tuhan Yang Maha Kuasa tentu mempunyai rencana terindah buatku.

Tak terasa matahari segera akan menuju peraduannya, pertanda malam menjelang. Ku langkahkan kaki ini menuju kamar mandi karena aku hendak membersihkan diri. Namun, baru saja aku melangkah beberapa meter terasa kepalaku sangat pusing dan berat. Untung saja di sebelahku ada meja makan, sehingga aku bisa berpegangan pada ujung meja. Dengan susah payah, aku berusaha duduk di kursi makan. Kutenangkan diri ini agar rasa pusingku hilang lalu kuambil segelas air minum untuk mengisi kerongkonganku yang kering.

Tak terasa malam menjelang, kurebahkan tubuh yang sekarang ini terasa agak ringkih mengingat usiaku tidak muda lagi. Tak lupa sebelumnya kuminum multivitamin untuk menambah staminaku agar kuat. Aku juga berdoa agar Tuhan senantiasa memberiku kesehatan dan kekuatan dalam menjalani sisa hidupku ini. Setelah itu aku tertidur dalam lelap menyongsong esok hari dengan badan yang lebih prima.

Aku meyakinkan diri bahwa diriku sehat dan kuat karena besok akan ada agenda acara kunjungan mahasiswa ke panti dalam rangka bakti sosial. Di hari Minggu ini sengaja aku tidak bepergian kemana-mana. Aku hanya ingin berdiam di asrama dengan sesekali berjalan-jalan ke halaman depan melihat keindahan bunga mawar yang diterpa sang mentari. Aku merasa badanku sekarang ini benar-benar sedang kurang fit.

Senin pagi ini, Pengurus panti mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan rombongan mahasiswa yang akan berkunjung untuk mengadakan bakti sosial. Tepat pada pukul 09.00 WIB acara kunjungan dimulai dengan doa dan beberapa kata sambutan.

Tiba saatnya acara hiburan, para mahasiswa mengawalinya dengan mengajak para penghuni panti yang sudah lanjut usia untuk bergembira bersama. Mereka mengadakan permainan tebak gaya. Ternyata para Oma dan Opa ini bisa juga menebak gaya yang diperagakan oleh mahasiswa itu. Antusias para lansia Panti Werdha Priskilla sangat tergambar jelas ketika mereka berusaha menjawab dengan terlebih dulu mengacungkan jari telunjuknya.

Kegembiraanpun tidak hanya sampai di situ. Para nenek dan kakek yang punya semangat tinggi itu, kini dihibur oleh penampilan para mahasiswa yang menyanyikan lagu-lagu riang maupun dangdut. Tanpa diduga mereka malah ikut bergoyang, tapi ada juga yang sudah tidak kuat berdiri tetapi ikut bergoyang dengan menepuk-nepukkan kedua tangan keriputnya seraya ingin ikut bergoyang bersama para mahasiswa. Aku sangat senang ketika melihat pancaran kebahagiaan hadir dengan terlihat jelas dari raut muka mereka yang selalu tersenyum dan tertawa. Inilah salah satu harapanku membuat mereka bahagia di hari tuanya.

Nampak raut wajah gembira para lansia pada hari tersebut, terlebih sebentar lagi akan ada acara pemberian kenang-kenangan atau cinderamata serta sembako sebagai partisipasi untuk menunjang kegiatan panti.

“Kami panggil, Ibu Maria sebagai perwakilan dari Panti Werdha Priskilla yang akan menerima cinderamata dan paket sembako dari mahasiswa,” sahut MC terdengar jelas.

Sebagai staf panti werdha ini, aku bertugas untuk menerima secara simbolis paket sembako dari para mahasiswa itu karena Ibu Murti Kepala Panti berhalangan hadir. Setelah terdengar namaku dipanggil dan dipersilakan maju ke depan, aku melangkah mendekati panggung. Namun, baru saja kaki ini berjalan beberapa langkah tiba-tiba kepalaku berputar hebat dan segalanya menjadi gelap.

Brukkk….! Aku tak ingat apa-apa lagi.

Bersambung.