Min Hermina, SMPN 1 Cikampek-Krwg

Min Hermina, M.Pd. Saat ini mengajar di SMPN 1 Cikampek Kabupaten Karawang Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
CINTA MARIA (38)

CINTA MARIA (38)

#TantanganGurusiana

#Hari ke-343

Selasa , 5 Januari 2021

Dokter dengan cekatan memeriksa keadaanku, ia juga melihat rekam medis riwayat penyakitku. Ternyata dokter ini adalah temannya Pram, namanya Hans. Aku mengenalnya ketika dulu masa kuliah dia bersama Pram main ke tempat kost ku. Dokter Hans mengatakan bahwa aku harus benar-benar istirahat untuk menjaga staminaku agar tetap fit. Dia juga menyarankan agar aku tak banyak pikiran yang membuatku susah tidur. Akhirnya setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit ini aku diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.

Sebelum pulang dr. Hans berbincang denganku.

“Maria, ada hal penting yang harus kamu ketahui tentang penyakitmu,” ucapnya.

Sejurus kemudian aku tersentak dari lamunanku.

“Penyakitmu bukan masalah yang sepele. Ada sesuatu yang janggal di tubuhmu,” lanjutnya.

Kami akan memberimu surat rujukan ke rumah sakit yang lebih besar. Lakukanlah General Check up di sana,” jelasnya seraya menatapku.

Aku tahu dari cara bicaranya, dia melihat sesuatu penyakit yang sangat serius dalam diriku. Aku gemetar, tak pernah terbayangkan oleh diriku bahwa aku memiliki penyakit serius. Ini tidak mungkin. Dia pasti salah.

Seminggu setelah keluar dari rumah sakit itu, aku memutuskan untuk melakukan general check up di rumah sakit yang tertera dalam surat rujukan itu. Ternyata dr. Pram yang menelponku agar aku mengambil hasilnya. Aku sangat terkejut ketika tahu bahwa dokter Pram yang memeriksanya. Hari ini aku memutuskan untuk membuang sedikit egoku ketika menghadapinya. Aku ingin profesional dalam hal ini, yakni hubungan pasien dengan dokternya. Urusan hati ini biarlah aku kesampingkan dulu demi kesehatanku.

Siang itu aku sudah siap memenuhi panggilannya. Kali ini tak ada perasaan takut sedikitpun atau cemas dalam diriku ketika kakiku melangkah menuju ruangan dokter Pram. Dia mempersilakanku duduk. Sorot matanya memandangku begitu aneh. Tatapannya menunjukkan iba yang teramat dalam. Aku masih tak bisa mengartikan sorot matanya sebagai suatu pertanda buruk. Kucoba berdoa dalam hati berharap Tuhan menguatkanku apapun yang akan terjadi dengan diriku.

“Maria, sejak kapan kamu sering pusing ?” pertanyaan yang langsung menohokku.

Pikirku entahlah apa yang dimaui dokter yang dulu pernah dekat denganku.

“Sejak sebulan yang lalu, Dok,” jawabku singkat

“Merasakan sakit kepala dan persendianmu menggigil ?” tanyanya kemudian

“Mungkin beberapa minggu yang lalu, Dok,” sahutku

Sekali lagi dia menatapku. Dalam, sangat dalam. Seolah dia ingin masuk ke ruang terdalam di hatiku. Aku sendiri tak mengerti apa yang sedang berkecamuk di pikiran dokter dengan usia yang hampir sama denganku. Aku mencoba untuk terus tenang. Namun, ternyata di sinilah awal mimpi burukku. Terlihat dokter Pram menarik napas panjang, seolah berat untuk mengatakan sesuatu padaku.

Bersambung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sakit apa Mariaaa

05 Jan
Balas



search

New Post