Miniarti

Miniarti, S.Pd.I Mengajar di TK Dharma Wanita Persatuan Banggai di Ibu Kota Kabupaten Banggai Laut, sebuah pulau yang terletak di kepulauan Banggai, Provinsi S...

Selengkapnya
Navigasi Web

Jangan Pilih Suami yang Punya Pekerjaan

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe80Tgl1September2020

"Pilihlah lelaki yang mau bekerja, bukan lelaki yang punya pekerjaan."

Aku teringat pada petuah seorang dosen, ketika di bangku kuliah. Dan itu dasar yang yang aku pegang ketika memilih lelaki yang berniat menjadikan aku makmumnya, dan mengajukan diri untuk melamar kepada ayahku. Tentunya akhlak dan pengetahuan agamanya lebih didahulukan.

Menurut aku itu memang benar, sesuai fakta yang dikemukakan oleh dosenku tersebut. Menurut beliau, ketika lelaki itu mau bekerja, apa saja yang ada dihadapannya akan menjadi peluang baginya untuk bekerja dan insya Allah menghasilkan. Semua pekerjaan, entah bergengsi atau tidak, di pemerintahan atau berwiraswasta tetap akan dilakoninya. Pilihannya hanya dua, pekerjaan tersebut halal atau haram.

Ketika satu pekerjaan tertutup baginya, Ia tak akan gengsi mengerjakan pekerjaan yang lain. Entah itu yang membutuhkan modal atau hanya mengandalkan tenaga. Ia akan ikhlas dan berusaha bekerja demi penghasilan yang halal untuk menafkahi keluarganya. Tak pernah kehabisan akal ketika masalah ekonomi sedang menimpanya. Dan aku sangat terkesan dengan pendapat dosenku ini.

Menurut beliau lagi, memilih lelaki yang punya pekerjaan bukanlah hal yang salah, itu malah lebih baik. Hanya saja, satu pekerjaan tak ada yang abadi. Bisa saja karena sesuatu sebab kita harus melepaskan pekerjaan yang selama ini kita geluti, walaupun pekerjaan itu sangat kita senangi. Karena keadaan tak pernah bertanya apakah kita siap atau tidak, ketika satu musibah akan menimpa seseorang. Apa ketika satu pekerjaan hilang, kita siap menjalani profesi baru lagi?. Yang mungkin saja pekerjaan yang ditawarkan oleh kehidupan atau yang tersedia di depan mata, bukanlah pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita.

Banyak-banyak yang terjadi dan membuat seseorang memilih menjadi pengangguran, disebebkan oleh pekerjaan.yang tidak cocok. Entah masalah upah, tingkat kesulitan pekerjaan, tidak memiliki keterampilan atau keahlian, sifat malas, tidak ingin belajar, atau juga karena tidak ingin mencoba sesuatu yang baru.

Semoga informasi ini juga bermanfaat pada pembaca artikel ini, terutama remaja putri yang sedang menunggu datangnya pemilik tulang rusuk. Tak ada salahnya petuah dari Pak Dosen ini dijadikan sebagai salah satu pertimbangan. Karena menikah bukanlah hanya tentang kebahagiaan hari ini, tapi juga tentang kebahagian esok hari yang akan kita ukir dari sekarang..

Sayangnya aku lupa dari mulut Pak dosen mata kuliah yang mana petuah itu pernah diucapkan. Siapapun beliau, aku ucapkan banyak-banyak terima kasih karena telah memberikan pengetahuan berharga bagiku khususnya, dan bagi teman-teman lain yang sempat menangkap pengetahuan kehidupan itu. Terima kasih Bapak, semoga itu menjadi amal jariyah untukmu. Aamiinnn.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat benar buu...keren sekali

02 Sep
Balas

Mkasih Bun.

02 Sep

Benar, saya akan terapkan untuk memilih mantu... ha ha ha, salamsantun.

02 Sep
Balas

Hehehe, semoga mantunya sesuai keinginan. Mkasih sudah mampir Pak.

02 Sep

Mantap surantap tulisannya bu, saya sepakat. Sukses selalu ya. Barokallah

02 Sep
Balas

Aamiinnn Ya Rabbal Alamin. Mkasih apresiasinya Bun. Sukses bersama.

02 Sep

Setujuuuuuu.... Tapi tidak semua orang tua setuju dengan hal tersebut..

02 Sep
Balas

Iya Pak, tergantung cara orang berpikir. Mkasih sudah berkunjung

02 Sep

Amin. Kalau ada keahlian khusus memang lebih mudah dijalani hidup ini buk. Tak meluluk harus menunggu ini dan itu. Salam kenal n salam literasi.

02 Sep
Balas

Salam kenal kembali Bun.

02 Sep

Ulasan yang menarik, sukses selalu buk

02 Sep
Balas

Mkasih Bun, sukses bersama

02 Sep



search

New Post