Selama pandemi Covid-19 ini, di mana proses kegiatan belajar mengajar dihimbau hanya dilakukan dari rumah saja, untuk menghindari dan memutus rantai penyebaran virus corona. Dengan begitu kini sedang marak-maraknya KBM dilaksanakan dengan cara virtual, dan dalam jaringan entah dengan aplikasi whattsap, mesengger, telegram ataupun zoom meeting.

Namun bagi kami tenaga pengajar yang berada di lingkungan menengah kebawah dengan taraf pendidikan orang tua siswa yang lebih banyak nelayan dan petani serta buruh panggul, sangat kesulitan mengaplikasikan pemanfaatan media berbasis teknologi informatika itu dalam kegiatan belajar mengajar.

Demi tetap berlangsungnya KBM, kami memilih belajar dan membimbing siswa dengan cara di luar jaringan. Membagi tugas dengan LKS dan mengunjungi rumah-rumah siswa yang sudah dibagi dalam beberapa kelompok kecil. Mendatangi dan membimbing mereka menurut jadwal yang sudah dibagi dengan persetujuan orang tua siswa yang bersedia mengantarkan, menunggui dan digunakan rumahnya untuk belajar bersama.

Tentunya dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker atau face shield, serta tetap menjaga jarak. Dari sekolah para pendidik telah mempersiapkan diri dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan yang sudah disederhanakan, agar para orang tua yang membimbing di rumah juga bisa mencerna apa yang dimaksud para pendidik. Kerja sama yang baik dalam hal ini sangat-sangat dibutuhkan.

Jam berkunjung yang terbatas dan jumlah siswa yang banyak tidak memungkinkan para guru membimbing lebih lama. Untuk itu peranan dan perhatian dari para orang tua sangatlah mendukung tercapainya tujuan dari enam bidang pengembangan kompetensi dasar pada anak usia dini. Yakni kompetensi nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan seni.

Demi kesehatan dam keselamatan para pendidik juga, sekolah telah menyiapkan handsanitizer, masker, dan face shield. Segala upaya ditempuh agar hak anak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran bisa terpenuhi. Dan para pendiidik terlepas dari beban, tanggung jawab dan amanah dalam menunaikan tugas pokoknya. Semua itu dilakukan demi terwujudnya anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. Jika Daring tak bisa kami aplikasikan sepenuhnya, luringpun kami jalani demi amanah yang harus ditunaikan.

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe66Tgl18Agustus2020