Mira Satriani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Budget Fantastis Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri atau sering kita sebut Lebaran adalah momen yang ditunggu-tunggu semua umat muslim, hal yang terbayang adalah saat-saat yang menggembirakan berkumpul bersama keluarga, bermaaf-maafan, bersilaturahmi ke keluarga dekat, tetangga, rekan kerja dll, atau menerima kunjungan mereka. Untuk menyambut momen bahagia itu berbagai persiapan dilakukan. Mulai dari baju baru, sepatu baru, tas baru dan semua serba baru, memasak masakan istimewa, membersihkan rumah, bahkan membeli perabotan baru. Tidak sedikit anggaran yang harus disiapkan menjelang lebaran. Itu sudah menjadi tradisi yang berlaku turun temurun. Esensi dari lebaran itu sendiri sebenarnya adalah bersyukur atas apa yang kita jalani selama Ramadhan, puasa sebulan penuh, lulus ujian kesabaran melawan hawa nafsu, kembali fitrah, kembali suci seperti bayi yang baru lahir, berharap ridho dari Allah atas apa yang telah kita lakukan yang berujung pada ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR. Bukhari dan Muslim) Yang bersungguh- sungguh beribadah di bulan suci Ramadhan bisa memahami betul makna perayaan Idul Fitri tersebut. Berlalunya bulan Ramadhan adalah sebuah kesedihan. Entah kita bisa bersamanya lagi atau tidak di tahun berikutnya. Bulan yang penuh berkah dan maghfirah, bulan yang penuh pengampunan, bulan dimana pintu syurga dibukakan selebar-lebarnya dan pintu neraka ditutup rapat. Benar, di hari raya kita harus membersihkan diri, memakai pakaian terbaik, pakaian baru kalau ada, namun tidak harus berlebihan apalagi bermewah-mewahan, sekedar saja, kalaupun berlebih sedekahkan bagi yang membutuhkan. Namun esensi Lebaran sudah mengalami pergeseran nilai di sebagian masyarakat. Lebaran dipandang sebagai moment untuk kontes adu kemewahan. Mereka rela mengeluarkan budget yang fantastis untuk merayakan idul fitri, malah demi untuk gaya-gayaan ada yang rela hutang sana sini untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya sudah lebih dari cukup. Setelah lebaran usai baru kalang kabut memikirkan bagaimana mengembalikan hutang tersebut. Entah apa yang terjadi, pergeseran nilai di masyarakat sudah begitu hebatnya sehingga melupakan esensi dari Idul Fitri itu sendiri. Apapun itu semoga lebaran kita tidak menyerupai hari raya di jaman Jahiliah yaitu hari raya Nairuz dan Mahrajan yang dirayakan dengan berpestapora dan mabuk-mabukan "nauzubillahiminzalik".

"Taqabbalallahu minna waminkum" *Satrianimira 03062019*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Harus mudik karena ortu masih lengkap. Duit....mnta sama Allah pasti dikasih, Hehehehe.....

04 Jun
Balas



search

New Post