Pengalaman Yang Menjengkelkan Di Sekolah

Saya adalah seorang guru di salah satu sekolah swasta Islam. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu pelajaran yang sangat sulit dipahami oleh siswa. Bahasa Arab sudah terlanjur mendapat kesan sukar di benak peserta didik saya. Di sekolah peserta didik diwajibkan untuk berbahasa arab. Mereka boleh memakai bahasa “ doremi”, itu adalah istilah yang saya pakai agar mereka mau mempraktekkan berbicara dengan bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dicampur sekaligus.

Saya tidak pernah jenuh untuk memotivasi siswa agar mereka mau berbicara Bahasa Arab. Di antara mereka ada yang mempraktikan Bahasa tersebut, tetapi hanya kalau saya sedang duduk diantara mereka atau kebetulan berpapasan di jalan. Terkadang banyak juga di antara mereka yang melanggar memakai bahasa ibu.

Untuk mengatasi permasalahan ini saya sudah mempraktikan Bahasa Arab bersama dengan siswa- siswa yang mengikuti kelas Arabic Club. Selain mempraktikan Bahasa Arab di Arabic Club, saya juga melaksanakan program menambah kosakata baru setiap hari kamis. Waktu belajar yang sedikit menjadi penghambat bagi siswa untuk menumbuh kembangkan minat belajar, karena setelah pembelajaran selesai maka berakhir pula untuk berbahasa Arab.

Bahasa Arab merupakan masyarakat minoritas di sekolah tempat saya mengajar, siswa yang mengikuti kelas Arabic Club 15 orang dari 300 siswa. Saya tidak pernah berhenti memotivasi siswa-siswa agar selalu berkomunikasi dengan Bahasa Arab kendati pasif. Walaupun mereka sedikit tetapi semangat mereka menjadi obat bagi saya saat pulang ke rumah.