Mira Zuzana

Anandaku berjuanglah, masa depan ada ditanganmu......

Selengkapnya
Navigasi Web
Namaste Budaya Islam Tangkal Virus Corona  (Tantangan Hari Ke-49)
Hikmah dibalik menyebarnya virus corona

Namaste Budaya Islam Tangkal Virus Corona (Tantangan Hari Ke-49)

Namaste Budaya Islam Tangkal Virus Corona

(Tantangan Hari Ke-49)

30 Hari Menulis di Gurusiana

Tantangan Hari ke-49

#TantanganGurusiana

Apa Makna Harfiah dan Filosofis Namaste?

Corona adalah virus yang sedang viral dibicarakan saat ini, walaupun sudah diubah namaya menjadi Covid-19. “ Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara. masih tetap dipermasalahkan oleh masyarakat dunia bagaimana tidak, virus mematikan ini”.

Membacanya saja berita diatas sudah membuat bulukuduk merinding, hidup didunia memanglah sementara, dan hidup didunia ini benar-benar seperti panggung sandiwara. Yang awalnya gejala, penyebaran dan dampak seperti virus ini sering kita tonton di film zombie, ternyata sekarang kita berada di antara rekayasa film tersebut. Begitu menegangkan dan mencemaskan sekali. Pendapat negative bermunculan mulai dari keinginan menguasai bioteknologi hingga keinginan menguasai dunia, namun setelah virus ini muncul tanpa direncanakan oleh manusia keinginan tersebut hilang.

Berbagai upaya sekarang bukan lagi untuk menguasai dunia akan tetapi bagaimana bertahan hidup dengan kondisi dunia yang serba ada ini, virus yang mematikan ini sampai sekarang belum ditemukan obat yang pasti, virus ini terus menebar dan tidak pilih tua atau muda, pejabat pemerintah atau orang biasa. Akan tetapi ada segelintir orang beriman yang masih mengharapkan belas dari Allah SWT agar virus ini tidak menyebar dan segera diberi kesembuhan bagi yang diidentifikasikan terkena wabahnya

Berdoa saja tanpa usaha tidak akan menghasilkan apa-apa, kiata sebagai makhluk lemah ini sekarang berbagi tugas, peneliti berjuang menciptakan penangkalnya, yang telah menjadi susfect harus lebih sabar dan tawakal agar diberi kesembuhan dan kita yang dalam kondisi tidak terserang atau tertular harus selalu melakukan berbagai cara untuk pencegahan tertularnya virus ini. Virus Covid-19 dapat menyebar melalui ;

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19.

2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.

3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan.

4. Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Penularan point 1 dan 2 dapat dihindari melalui pemakaian masker, itulah yang diributkan dibeberapa negara Asia yaitu kelangkaan masker. Masker yang selama ini dicuekin sudah menjadi barang langka dan harganya bisa melonjak mencapai 3 atau 5 kali lipat. Ada satu hal yang baru muncul yaitu cara menghindari dipoint 3, hindari bersentuhan langsung walaupun hanya berjabat tangan.

Berjabat tangan dalam Islam banyak sekali faedahnya akan tetapi berjabat tangan menurut beberapa ulama haram dilakaukan jika bukan mahramnya. Berjabat tangan yang dilakukan sesama muslim yang sebagai pelaksanaan sunnah juga mempunyai fadlilah cukup besar seperti bisa memperkecil permusuhan, memperkuat kasih sayang, memperkuat tali silahturahmi dengan sesama muslim dan juga bisa menggugurkan dosa. Berjabat tangan yang dimaksud bukanlah berjabat tangan dengan beda lawan jenis sebab itu merupakan haram.

Ada beberapa hadits yang menyebutkan tentang keutamaan dalam berjabat tangan atau mushofahah;

1. Menggugurkan dosa,

Nabi Saw bersabda, “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan kecuali akan diampuni dosa keduanya selama belum berpisah.” (HR. Abu Daud, Shohih).

Nabi Saw juga bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu dengan mukmin yang lain, kemudian dia memberi salam dan menjabat tangannya maka dosa-dosa keduanya akan saling berguguran sebagaimana daun-daun pohon berguguran.” (HR. Al Munziri, Shohih).

2. Menghilangkan Kebencian

Dari Ibnu Umar diceritakan “berupa hadits marfu’”, “Saling bersalamanlah kamu, maka akan hilang dengki dari hati kamu” (HR. Ibnu ‘Addy, Imam Malik).

3. Mendatangkan Rahmat Allah Ta’ala

Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya dua orang Islam jika bertemu terus bersalaman dan saling menanyakan (khabar), maka Allah menurunkan diantara keduanya 100 rahmat, yang 99 rahmat bagi yang lebih berseri-seri, lebih ceria, lebih baik dan lebih bagus pertanyaannya”. (HR. Thabrani, dha’if).

Akan tetapi dalam Budaya Islam berjabat tangan dengan berlainan jenis yang bukan mahramnya tetaplah dikatakan haram. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kehormatan dirimu dan juga saudara-saudaramu kaum wanita yang lain. Bahkan, Islam melarang seorang wanita berbicara dengan seorang laki-laki yang bukan mahramnya dengan ucapan yang lemah gemulai, seperti ketika ia berbicara dengan suaminya. Seorang wanita dianjurkan berbicara dengan suara yang tegas kepada laki-laki yang bukan mahramnya. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kecenderungan hati”. Allah Ta’ala berfirman,

إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِيْ فِيْ قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوْفًا

“…Jika kamu bertakwa maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS. Al-Ahzab : 32)

Mengapa larangan bersentuhan dengan mahram baru terpikirkan sekarang oleh penduduk bumi ini, sehingga berbagai metode pengganti berjabat tangan sekarang diviralkan oleh pejabat-pejabat dari berbagai negara. Begitu besar hikmah yang diberikanoleh Allah SWT, melalu peristiwa ini kita sebagai umat muslim lebih istiqomah lagi untuk tidak berjbat tangan dengan yang bukan mahramnya. Berjabat tanga nada yang diganti dengan sentuhan ujung kai saja, beradu siku ataupun bersalaman angin yaitu gerkan seperti bersalaman akan tetapi tidak saling menyentuh. Nah yang satu ini sudah lama ada di buadayaa Islam yautu menyatukan telapak tangan dan diletakkan didepan dada sambil Gerakan membungkuk itu yang sudah ada di umat muslim dan sekarang dianjurkan untuk seluruh penghuni bumi ini melakukannya sebagai upaya menangkal tertularnya virus Covid – 19 namanya NAMASTE.

Namaste sendiri berasal dari kata ‘Nama’ yang berarti ‘membungkuk’ dan ‘te’ yang berarti ‘engkau.’ Jadi, Namaste kurang lebih bermakna ‘aku membungkuk padamu.’ Akan tetapi, makna yang sebenarnya berakar dari sesuatu yang lebih dalam, yaitu kepercayaan bahwa setiap orang memiliki sisi keilahian dalam dirinya, yang berlokasi di cakra jantung, sehingga gerakan ini selalu identik dengan tangan yang dikatupkan di depan jantung. Mengucapkan kata Namaste saat mengatupkan tangan dan membungkuk sebenarnya lebih sering dilakukan oleh praktisi Barat ketimbang India, karena di India sendiri, banyak yogi yang tak merasa perlu mengucapkan kata tersebut setelah yoga karena merasa bahwa gerakan itu sendiri sudah mewakili makna Namaste.

Untuk Apa Namaste Dipraktekkan?

Ada beberapa alasan Namaste dipraktekkan:

 Namaste adalah salah satu bentuk meditasi singkat, cocok dilakukan setelah yoga.

 Namaste merupakan tanda penghormatan dan rasa terima kasih seorang guru pada muridnya.

 Namaste yang dilakukan bersama oleh guru dan murid menyimbolkan penyatuan jiwa, yang bebas dan lepas dari pikiran egois.

 Namaste merupakan pernyataan hormat kepada diri sendiri yaitu dengan menghormati prinsip keilahian dalam diri masing-masing.

Sekarang Namaste sebagai pengganti berjabat tangan, sungguh Indah Rencana Allah SWT, dengan namaste umat muslim sudah terhindar dari berjabat tangan dengan bukan mahramnya, Aamiin….

#TantanganGurusiana 49

Kerinci, Jambi 6 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super sekali...

06 Mar
Balas



search

New Post