Mirdayanti

Guru Biologi di SMAN 1 Kinali, Pasaman Barat, Sumbar. Seorang istri, ibu dari 2 anak dan Uci dari dua orang cucu....

Selengkapnya
Navigasi Web
Asam Padeh
Sumber: Kitchen of Indonesia

Asam Padeh

Asam padeh adalah nama masakan dalam bahasa Minang yang artinya asam pedas. Nama tersebut mengacu pada rasa masakan tersebut yang memang ada rasa pedas dan asamnya. Bahan utamanya bisa ikan atau daging. Tapi yang paling sering dibuat asam padeh adalah ikan tongkol.

 Asam padeh membuatnya praktis dan rasanya nikmat. Praktis disini karena tidak mengggunakan santan. Seperti diketahui penggunaan santan sangat umum dalam masakan Minang, jadi kalau masakan tidak menggunakan santan maka orang Minang menganggapnya masakan yang praktis.

 Untuk membuat asam padeh ikan tongkol kita memerlukan ikan tongkol segar yang telah dibersihkan dan dipotong-potong. Cabe merah keriting, bawang merah, bawang putih, jahe. Semua bumbu ini digiling halus. O ya tidak digunakan kunyit agar warnanya merah, bukan kekuningan. Saya dapat dari nenek dan ibu seperti itu, jadi saya tidak tahu penjelasannya lebih detilnya.

 Cara membuatnya cukup mudah. Masukkan air secukupnya dalam wadah memasak, masukkan bumbu halus tadi, tambahkan garam, daun kunyit, serai dan daun ruku-ruku. Masukkan juga air perasan dari sebuah jeruk nipis. Setelah itu masukkan potongan ikan tongkolnya. Masak dengan api kecil, setelah mendidih masukkan potongan tomat dan sebuah asam kandis. Air jeruk nipis juga dapat digantikan dengan beberapa buah belimbing wuluh. Matikan api kompor bila masakan itu telah terasa pas antara asam dan pedasnya.

 Bila memakai daging, rebus dulu dagingnya sampai empuk dan gunakan air rebusan daging untuk kuahnya, sehingga rasa gurihnya lebih terasa. Asam padeh juga bisa ditambah dengan tempoyak (asam durian). Bila memakai tempoyak lebih praktis lagi, karena bumbu yang digunakan hanya cabe merah keriting yang dihaluskan saja. Tidak ada penggunaan bawang merah, bawang putih dan jahe. Silakan mencoba membuat bila Anda tertarik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasan kulinernya, Bunda. Salam literasi

24 Jul
Balas

Salam Pak Dede, terima kasih

24 Jul

Daun ruku ruku itu seperti apa ya bun kalau di jawa?

24 Jul
Balas

Ruku-ruku itu bersaudara dengan kemangi Bu, jadi agak mirip kemangi. Cuma di Minang kami ga bisa makan lalap daun ruku-ruku, biasanya dimasukkan ke dalam gulai ikan.

25 Jul

Saya suka gulai asam pedas Bunda karena punya cita rasa tersendiri di selera.

24 Jul
Balas

Terima kasih Bu Alina

23 Aug



search

New Post