Asam Padeh
Asam padeh adalah nama masakan dalam bahasa Minang yang artinya asam pedas. Nama tersebut mengacu pada rasa masakan tersebut yang memang ada rasa pedas dan asamnya. Bahan utamanya bisa ikan atau daging. Tapi yang paling sering dibuat asam padeh adalah ikan tongkol.
Asam padeh membuatnya praktis dan rasanya nikmat. Praktis disini karena tidak mengggunakan santan. Seperti diketahui penggunaan santan sangat umum dalam masakan Minang, jadi kalau masakan tidak menggunakan santan maka orang Minang menganggapnya masakan yang praktis.
Untuk membuat asam padeh ikan tongkol kita memerlukan ikan tongkol segar yang telah dibersihkan dan dipotong-potong. Cabe merah keriting, bawang merah, bawang putih, jahe. Semua bumbu ini digiling halus. O ya tidak digunakan kunyit agar warnanya merah, bukan kekuningan. Saya dapat dari nenek dan ibu seperti itu, jadi saya tidak tahu penjelasannya lebih detilnya.
Cara membuatnya cukup mudah. Masukkan air secukupnya dalam wadah memasak, masukkan bumbu halus tadi, tambahkan garam, daun kunyit, serai dan daun ruku-ruku. Masukkan juga air perasan dari sebuah jeruk nipis. Setelah itu masukkan potongan ikan tongkolnya. Masak dengan api kecil, setelah mendidih masukkan potongan tomat dan sebuah asam kandis. Air jeruk nipis juga dapat digantikan dengan beberapa buah belimbing wuluh. Matikan api kompor bila masakan itu telah terasa pas antara asam dan pedasnya.
Bila memakai daging, rebus dulu dagingnya sampai empuk dan gunakan air rebusan daging untuk kuahnya, sehingga rasa gurihnya lebih terasa. Asam padeh juga bisa ditambah dengan tempoyak (asam durian). Bila memakai tempoyak lebih praktis lagi, karena bumbu yang digunakan hanya cabe merah keriting yang dihaluskan saja. Tidak ada penggunaan bawang merah, bawang putih dan jahe. Silakan mencoba membuat bila Anda tertarik.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasan kulinernya, Bunda. Salam literasi
Salam Pak Dede, terima kasih
Daun ruku ruku itu seperti apa ya bun kalau di jawa?
Ruku-ruku itu bersaudara dengan kemangi Bu, jadi agak mirip kemangi. Cuma di Minang kami ga bisa makan lalap daun ruku-ruku, biasanya dimasukkan ke dalam gulai ikan.
Saya suka gulai asam pedas Bunda karena punya cita rasa tersendiri di selera.
Terima kasih Bu Alina