Walau suka membaca, tapi saya tak suka membaca komik, tidak tahu sebabnya, tapi saya lebih suka membaca buku yang tanpa gambar, atau ada gambar sedikit saja.

Sebaliknya anak laki-lakiku, dari mulai mengenal huruf, hingga kini sudah bekerja, yang dibacanya selalu komik, dengan koleksi komik yang mencapai ratusan buah.

Pernah saya paksakan diri membaca koleksi komik anak saya, tapi satu saja tidak tamat, karena sungguh tak ada muncul rasa tertarik. Umumnya komik yang dikoleksi anak saya adalah dari penulis Jepang.

Ada cerita lucu tentang komik koleksi anak saya. Kebiasaannya setiap membaca maka komik itu tergeletak di sembarang tempat, lalu saya yang membereskan. Suatu ketika saya berkata, "Ini komik Nepec kok ada di mana-mana, kemarin ada di meja makan, sekarang Nepec juga ada di meja ruang tamu, di atas mesin jahit ada komik Nepec lagi."

Anak saya lalu keluar dari kamar dan bertanya, "Komik Nepec apaan ya Ma, ga ada komikku judulnya Nepec."

Saya mengambil komik itu lalu mendekatkan ke wajahnya, "Ini, pakai ngeles lagi."

Dia kemudian tertawa keras, "Baca baik-baiklah Ma, masa Nepec."

Saya perhatikan, tetap saja saya membaca Nepec, "Memang Nepec kan?"

Anak saya tertawa lagi, "Ya Allah Mama, One piece Ma, masa Nepec."

Saya kemudian meneliti lagi, eh iya One Piece ya. "Eh, tapi ngapain juga tulisannya dibuat begitu, kan terbacanya Nepec."

"Mama aja yang pintar ngeles, sedunia ini barangkali cuma Mama yang membacanya Nepec Ma "

Sejak saat itu hingga hari ini, kalau anak saya bicara dengan saya berkaitan dengan komik One Piece, maka dia akan mengejekku dengan menyebutnya Nepec.