MUDIK BERPANTUN
MUDIK BERPANTUN
Oleh: Misnarwati
Ke Pekan membeli wajik
Jangan lupa beli godok bertinta
Taukah tuan pengertian mudik
Pulang ke kampung halaman tercinta
*
Wajik dibawa ke pulau Jawa
Beras ketan janganlah lupa
Entah kapan mudik bermula
Apakah tuan dapat menjawab saya
**
Dengarlah musik Dindin badindin
Anak tari melenggok beragam gaya
Kata Prof. Kamaruddin di media
Mudik tradisi keagamaan dan budaya
***
Karena melenggok beragam gaya
Duduk sebentar melepas dahaga
Karena mudik tradisi dan budaya
Dilakukan orang berbagai cara
****
Merona wajah gadis jelita
Pertanda hati bersuka ria
Kerena Corona merajalela
Tak.mudik kami berhari raya
*****
Di dalam semak tumbuh Bidara
Lebat daunnya yang muda-muda
Maaf, mak, Abah, sanak saudara
Bersabar dan rila yang dipinta*
Panganak, 17 Ramadhan 1441 H
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
cakeeepp.. mari mebahan bermudik ria buk mis
Pasti bisa BI ment demi kebaikan bersama
Dahsyat , sabana urg awak
Urang awak yang tertantang ligna
Santiang....asli sumatera, bagian barat lo lai tu....tak perlu diragukan keasliannyo bument...
Kalo ini lebih barat lagi bu Anel pasaman barat hehehe
Ingat kue baca pantun ni miss..sdh datang aroma raye sepertinya...haha
Benar benar wangi menggoda, hmmm
Wishhh,,,,,badacak sangaik...
Ndak do lai bu ket, tertantang hehehe