Rumah kelahiran Bung Hatta

Rumah berlantai dua itu masih asri, terlihat bersih terawat rapi.ada jenjang yang masih kokoh, terlihat kuat untuk dinaiki.

Ini Jalan Sukarno Hatta no 37.

Aku berdiri di depan rumah itu. Pandangan mataku tertuju pada seorang ibu setengah baya berbaju kurung sederhana berwarna toska. Tentu ibu inilah yang menjaga rumah ini pikirku.

Seorang lelaki muda berpakaian satpam.berdiri di depan pintu tersenyum ramah pada setiap pengunjung yang datang.

Lambat lambat kuayunkan langkah kaki mendekat.Ada rasa ingin tahu lebih banyak di hatiku. Ketika jarakku dengan rumah itu tidak tersisa, ibu berbaju toska tersenyum padaku. Senyum kubalas senyum.

Sebelum menaiki tangga rumah , kembali kutolehkan kepala membaca plang merek ditepi jalan itu.

RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA.

Ini Bukittinggi, kampung halaman Bung Hatta. Membaca sejarah, aku tahu rumah ini di bangun kembali. Rumah berlantai dua, tidak terlalu besar, ada kareta bugi di belakang rumah ini sebagai penanda bahwa keluarga ini dahulunya orang berada.

Tiba-tiba aku teringat. Orang sehebat ini tentulah ada di dunia Maya. Benar saja, ada banyak cerita dan informasi tentang beliau bapak proklamator bangsa.

Tapi cerita ini sedikit berbeda dengan berita yang Anda baca di geogle alias dunia Maya. Pembedanya adalah cerita ini aku ceritakan dengan cara yang berbeda.

Ini kota wisata, ada banyak orang yang tertarik mengunjunginya. Ada jam Gadang di Pasar Atas diseberang jalan berdiri gagah Istana Bung Hatta, tidak jauh dari istana itu ada monumen Bung Hatta. Bila Anda suka jalan jalan turunlah ke kampuang Cina teruskan perjalan ke Gulai Bancah, di sana akan bertemu dengan perpustakaan Bung Hatta.

Bung Hatta lagikan ?

Tentulah iya. Karena ini adalah kotanya. Bila Anda berkunjung ke kota ini pernahkan Anda berfikir untuk mengunjungi rumah kelahirannya ? Tempat dimana kehidupan beliau bermula.

Bukittinggi, 26 Januari 2020.