GULIRAN KEBAHAGIAAN

Akhir-akhir ini Nia senang membuat Bros dari pita warna-warni. Craft memang hobi sejak dulu, tapi sejak memiliki anak, dia jarang menyalurkan hobinya itu. Seminggu penuh dia membuat bros, karena dia ingin menjualnya di bazar amal. Hari Minggu ini dia akan mengadakan bazar amal bersama teman-teman dari tim sedekah. Dia berharap bros buatannya laku dan bisa menambah kas tim sedekah. Seluruh hasil penjualan sudah diniatkan untuk sedekah. Namun saat melihat hasil karyanya dia merasa kecewa. Hasilnya tak secantik bayangannya.

Hari Minggu akhirnya datang. Meski tak PD, dia tetap menawarkan bros buatannya di bazar amal. Tak lama beberapa kawan datang. Seorang kawan melihat dan memborong semua bros buatan Nia.

"Aku dititipkan uang sama tanteku buat belanja di bazar amal ini. Aku beli bros ini ya," jelas kawan tersebut.

Nia tak menyangka brosnya laku. Bahkan kawannya bercerita bahwa bros itu dibagi-bagikan ke para sepupu atas permintaan tantenya. Komentar para sepupu bahwa brosnya murah dan bagus disampaikan ke Nia. Bukan main bahagia rasa hati Nia. Yang tadinya dia sudah putus asa, kembali semangat untuk membuat bros dan kerajinan tangan lainnya.

___________&&&&

Guliran kebahagiaan menggelinding di kisah ini. Kebahagiaan Tante si kawan yang bisa berbagi. Kebahagiaan para sepupu mendapatkan hadiah. Kebahagiaan di kawan karena bisa menjadi kurir sedekah. Dan yang tak disadari banyak orang, kebahagiaan dan semangat yang tumbuh lagi di hati Nia.

Tulisan ini berdasarkan kisah nyata. Hingga kini Nia (bukan nama sebenarnya) tetap berkarya dan terus mengembangkan hasil tangannya yang kreatif.

Kita tidak akan tahu efek kebahagiaan dan motivasi dari apa yang kita lakukan. Jadi lakukan saja hal baik terus menerus tanpa henti. Biarkan kebaikan bergulir menjadi kebahagiaan dan keajaiban lainnya.