mitayani metta agt

Maaf photo profil blum sukses uplod, Bersyukur dan menikmati waktu saat menulis,.menulis dengan ikhlas demi terus belajar. Saya bukan siapa siapa yang ingin bis...

Selengkapnya
Navigasi Web
bagaimana MENULIS bukan sekedar MENULIS
PROSES MENULIS

bagaimana MENULIS bukan sekedar MENULIS

Assalamuallaikum,

Sahabat gurusiana nan setia dengan aktifitas menulis dan membacanya.

Syukur yang luar biasa, bertemu dengan media ini. Setidaknya tersedia satu ruang lagi buat kita berkarya. Menyalurkan hasrat hati berkata kata dalam bentuk tulisan, juga memvisualisasikannya dalam sebuah gambar.

Jika menulis bagi saya tak ubahnya berkata-kata, berargumentasi maupun bercerita, maka bagi saya membaca juga tak ubahnya mendengar. Mendengarkan cerita, pendapat dan pengalaman orang lain.

Sejak awal saya menyadari bahwa saya seharusnya menuliskan apa yang saya tau. Untuk tau itulah saya harus belajar lebih tentang banyak hal. Bagaimana saya akan berkata-kata, bercerita maupun berpendapat jika saya tidak tau tentang yang akan saya bicarakan ataupun saya tuliskan.

Seiring proses saya dalam menulis, saya merasa betapa banyak sesuatu hal belum saya ketahui. Yang saya tahu hanyalah cerita pengalaman diri sendiri dengan makna yang saya cerna dan hayati sendiri.

Menulis membuat saya belajar. Tidak beda jauh dengan sebuah proses karya desain. Dalam Desain Komunikasi Visual yang selama ini saya tekuni, seluk beluk yang melatarbelakangi sebuah tampilan visual yaitu Konsep Berkarya harus menjadi pegangan yang kuat, sebagai pijakan visual dan simbolik bahasa visualnya. Oleh karena itu bidang yang sedang diproses untuk menampilkan visualisasi karya harus kita telusuri.

Begitu juga pastinya dalam proses menulis. Menulis bukan sekedar menulis pada akhirnya akan menjadi sebuah proses yang harus kita (penulis) lewati. Maka sekarang ini betapa saya merasa harus belajar dan belajar, membaca dan membaca banyak hal sebagai modal tulisan saya. Belum lagi style dan gaya tulisan yang kita suka, bisa jadi akan mempengaruhi gaya penulisan kita. Maka disini, kembali membaca buku-buku favorit barangkali bisa menjadi sebuah treatment untuk terjangkit virus style penulisan dari penulis favorit. Tentunya dengan tetap menjaga diri dari keterjebakan pada unsur plagiat.

Mengutip dari quotes Asma Nadia dalam Cerita Asma Nadia ,http//;M.detik.com

" Setiap Buku harus Inspiring, harus menggerakkan, harus mengajak ke perubahan walaupun dengan cara yang sangat sederhana..."

InsaAllah,

Semangat Belajar untuk Semangat Menulis..............

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setelah hasrat muncul kebutuhan untuk menulis sebagai tanda eksistensi diri.

29 Nov
Balas

Siap..

29 Nov

Hasrat tak boleh dipendam, harus diekspresikan,. Jadilah tulisan, hehe Mantabs....

01 Dec
Balas

Ya...betul..membaca merupakan prasyarat untuk menulis. setelah dua syarat itu terpenuhi, ada satu syarat yg wajib dimiliki oleh semya penulis yaitu HASRAT. Ya hasrat yang terpelihara...yg dpt membawa kita mewujudkan tulisan itu.

29 Nov
Balas

Tul....btul btul...

29 Nov



search

New Post