M. MAGHFUR QUMAIDI

Lahir di kabupaten kediri, pendidikan mulai dari SD sampai Madrasah Aliah di tempuh di kota kelahiran, tepatnya SDN keling 1, MTsN Model Pare (sekarang MTsN 1 K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Benar Salah

Bukan Benar Salah

Bukan Benar Salah

Oleh : M. Maghfur Qumaidi

Mengajar pada jam-jam terakhir mungkin terasa berat. Psikologis anak-anak hawanya pingin pulang. Mereka resah, katanya lapar, haus, ngantuk, dan lain-lain. Pokoknya ada saja. Guru kalau mengikuti arus mereka, pelajaran terakhir itu tak akan pernah bermakna. Apalagi mata pelajaran IPS dengan metode ceramah, sama dengan menina bobokan mereka. Bisa-bisa guru bicara murid-murid pulas. atau sebaliknya guru diam sedikit murid liar, rame tak karuan.

"Pak, ada tugas yang belum dibahas," kata bebepa anak dengan pekerjaan yang sudah siap di sodorkan untuk dinilai.

"Ok. Halaman berapa?" tanyaku. Anak-anak pun menjawab halaman yang saya tanyakan. Ternyata saya lihat soal pilihan ganda, 60 soal.

"Ayo. Kita bahas. Jawab dari siswa paling belakang." kataku. Seperti biasa anak-anak mulai menghitung, kira-kira dapat giliran nomor berapa. Mungkin kebiasaan guru, akan menunjuk berurutan sampingnya dan seterusnya sampai soal itu selesai.

Anak yang saya tunjuk pun menjawab soal pilihan ganda itu. Saya tahu jawabanya benar dan itu ada di buku.

"Di halaman berapa jawabanmu itu," tanyaku dengan suara datar. Sontak anak itu kebingungan, karena harus mencari halaman jawabanya.

"Kalau, tak bisa menunjukan halamanya yang berkaitan dengan jawaban itu. Nilai saya kurangi satu angka," lanjutku.

Sontak anak-anak satu kelas membuka-buka bukunya untuk mencari jawabannya di halaman mana. Suasana kelas yang tadinya santai berubah menjadi serius.

Mereka tak menghitung nanti mendapat giliran nomor berapa, tapi pada halaman berapa jawaban itu ada. Suasana itu berlanjut satu kelas mendapat giliran menjawab soal.

Sambil membahas soal, mereka saya beritahu. Bahwa saya ingin kalian menjadi pribadi-pribadi yang bisa bertanggung jawab terhadap ucapanya. Bukan hanya tentang kebenaran ucapan atau jawabannya saja. Namun, harus mampu menunjukan landasan atau pijakan, bahwa jawaban itu benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Harapan terbesar saya mereka bukan menjadi generasi asal bunyi. Salam sukses murid-murid.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren tulisannya pak

04 Nov
Balas



search

New Post