Pelayanan Prima Pendidikan

Oleh: M. Maghfur Qumaidi

Komnasdik Kab/Kota Kediri.

Sebuah institusi lahir bukan tanpa alasan. Demikian pula lembaga pendidikan, kelahirannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Itulah sebabnya mengapa program-program pendidikan harus berbasis masyarakat. Lembaga pendidikan tidak serta merta membuat kebijakan di luar harapan masyarakat. itulah sebenarnya filosofinya mengapa perlu adanya keterlibatan masyarakat dalam lembaga pendidikan.

Terlepas dari itu bahwa institusi bersifat pelayanan total atau pelayanan yang terbaik atau yang trend disebut pelayanan prima (Excellent Service) Artinya pelayanan itu bukan sekedar senyum, sapa salam, dan kecepatan pelayanan secara administratif saja. Namun juga melayani kebutuhan pendidikan masyarakat, dalam artian apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Orang tua dalam memilih tempat pendidikan tidak lepas dari brand sebuah sekolah atau lembaga pendidikan. Mereka berharap besar terhadap lembaga pendidikan itu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan untuk putra-putrinya sesuai brand yang mereka dipersepsikan. Bila ternyata brand itu tidak sesuai dengan isi, maka bukan tidak mungkin akan mengecewakan masyarakat, dan berangsur-angsur tingkat kepercayaan akan menurun.

Itulah mengapa ada lembaga pendidikan yang sangat diminati sehingga tiap tahun diserbu masyarakat. Sebaliknya, ada lembaga pendidikan yang tiap tahun siswanya dapat dihitung dengan jari. Itu semua juga tidak lepas dari persepsi publik terhadap lembaga tersebut.

Pendidikan Pesantren, Pendidikan boarding school, dan sejenisnya hingga kini masih sangat diminati. Apakah wali muridnya juga berasal dari kalangan yang pernah nyantri di pesantren atau sejenisnya, tidak juga. Akan tetapi yang jelas mereka menganggap bahwa pendidikan di Pesantren atau berjenis boarding school dipersepsikan sebagai lembaga pendidikan yanh ideal untuk menghadapi era saat ini dan ke depan. Masyarakat menganggap pendidikan tersebut lebih komplit. Dalam arti pendidikan tersebut melaksanakan excellent service.

Demikian pula lembaga- lembaga pendidikan lain, mengapa orang tua meminati sebuah lembaga juga dengan alasan tertentu. Entah karena prestasi yang diraih, menghasilkan lulusan yang berakhlak, dan masih banyak alasan-alasan lainya. Itulah mengapa pada saat terjadi zonasi, ada sebagian orang tua yang resah. Karena tidak dapat menyekolahkan anaknya pada sekolah yang dipersepsikan bagus.

Itulah mengapa pendidikan harus selalu upgrade untuk mengevaluasi diri, bukan sekedar evoria mengikuti trend tertentu. Namun, pendidikan itu benar-benar memprogramkan pendidikan yang relevan dengan era terkini sehingga lembaga pendidikan benar-benar menjalankan fungsi pelayan masyarakat, dengan konsep pelayanan prima yang sebenarnya. Untuk itu akan lebih baik melakukan evaluasi, benarkah lembaga pendidikan kita sudah sesuai antara brand, persepsi, dan fakta yang ada di dalamnya. Salam literasi pendidikan

Kampung Inggris 14 Oktober 2019