Keberhasilan anak didik untuk mencapai kesuksesan dipengarhi oleh beberapa faktor, selain faktor kecerdasan, juga dipengaruhi lingkingan, orang tua, serta guru disekolahnya. Demikian pula untuk mencapai keberhasilan siswa-siswi dalam kegiatan sasisabu. Kegiatan sasisabu membutuhkan dukungan, apalagi untuk pelajar setingkat Tsanawiyah, yang masih kurang dari segi pengalaman untuk menulis. Mungkin hari-harinya sudah biasa menulis, tetapi untuk untuk menuangkan pikirannya dengan jumlah setebal 40 halaman tentu tidak mudah.

Untuk belajar menulis, siswa membutuhkan suasa yang kondusif dan motivasi yang kuat dari orang-orang disekitarnya, baik itu guru maupun orang tuanya. Untuk itu ketelatenan untuk mendampingi siswa untuk menyelesaikan tulisanya sangat diperlukan. Meski telah diadakan diklat menulis, dan tahu tentang tata cara menulis, bukan berarti siswa harus dilepas begitu saja, mereka harus tetap didampingi.

Banyak siswa yang potensial gagal untuk menulis, dikarenakan oleh kurang telatennya orang-orang disekitarnya dalam memberikan pendampingan. Sebenarnya hal tersebut mudah, karena hanya butuh waktu yang tidak lama, hanya rajin bertanya dan menagih tentang besarnya jumlah halaman yang telah ditetapkan. Bila menulis itu targetnya untuk menjadi buka dalam sebulan 40 halaman, berarti dia minimal harus menulis dua halaman perhari.

Demikian pula orang tua, juga mempunyai peranan selain memberi motivasi juga memberikan fasilitas dalam menulis, karena bila tidak dilakukan maka target itu juga sulit tercapai, meski mungkin ada solusi lain bila peralatanya tidak memadai, yaitu dengan cara menulis dalam buku catatan, kemudian dilakukan pengetikan di sekolah. Sehingga terkait dengan menulis itu tidak ada alasan karena tidak mempunyai piranti, karena yang paling penting untuk sukses menjadi penulis adalah semangat dan kemauan. Salam sukses