Penulis seperti penyanyi
Catatan Pembaca
Beberapa waktu ini media massa dipenuhi berita harga penyanyi sampai mencapai 80 jt, dan masyarakat juga sedang asyik membahas tentang berita itu dengan sudut pandang yang berbeda-beda, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Tetapi saya tidak ingin ikut-ikutan membahas masalah tersebut, karena sekarang telah ditangani oleh pihak yang berwajib. Saya lebih suka mengamati tentang gaya penulis dalam menuangkan ide-idenya.
Dalam menulis seorang penulis dalam menyampaikan ide-idenya, mempunyai gaya yang berbeda-beda, dan gaya tersebut merupakan ciri khas dari penulis itu sendiri. Setiap penulis mempunyai ganre sendiri-sendiri dan tidak bisa tidak mudah untuk melakukan peniruan gaya. Miski ada yang terlihat penulis serba bisa, apapun bisa ditulis serta dengan gaya apapun, tetapi apabila diamati tetap terdapat kecenderungan aliran, bagaimana mereka menuangkan ide-idenya. Penulis juga mempunyai karakter dalam berbahasa untuk menulis, dan termasuk bagaimana menentukan tema-tema yang sedang ditulis.
Apabila diidentifikasi maka sebenarnya penulis ada kemiripan dengan penyanyi juga bergenre yaitu aliran dangdut, rock, pop, atau mungkin juga melakukan kolaborasi dari ganre-genre itu, akan tetapi bila diamanti tetap ada kecenderungan tentang kecocokan vokal yang dimiliki terhadap lagu-lagu yang dinyanyikan. Demikian pula penulis juga mempunyai aliran yang berbeda-beda, ada yang cenderung sebagai penulis cerita, puisi, opini, dan lain-lain. Genre tulisan itu sendiri masih terbagi dalam bidang-bidang tertentu misalnya penulis relegi, sosial, alam, sastra, komedi dan bidang-bidang lain.
Terkait dengan ganre itu, bila penyanyi berolah vokal maka penulis sedang berolah rasa. Bagaimana penulis menterjemahkan pemikiran dalam bentuk tulisan dengan nyaman dan pembacapun merasakan nikmat terhadap ide-ide yang disampaikan. untuk itu pengenali diri terhadap apa yang dikuasai oleh penulis sangat penting, sehingga penulis tidak terjebak terhadap penilaian baik buruknya sebuah tulisan. Selain itu agar penulis juga mempunyai keyakinan terhadap apa yang sedang ditulis, meski dalam dunia menulis tidak diharamkan penulis itu menulis apa saja, termasuk meniru gaya seseorang dalam menulis yang tidak sealiran. Akan tetapi lebih baik jika menulis itu sesuai dengan karakter yang dimiliki, sehingga akan menjadi penulis matang dengan spesialisasi tertentu.
Terlepas dari itu bahwa penulis tidak perlu berfikir terlalu jauh tentang siapa yang membaca, karena ganre tulisan juga sama dengan bernyanyi dan bermusik, mereka punya penikmat atau foloower yang berbeda-beda dari setiap aliran tulisan yang dituturkan oleh para penulis. Salain itu ganre tulisan tidak bisa dibandingkan antara yang satu dengan yang lain, karena tulisan itu merupakan identitas dari genre itu sendiri. Untuk itu tetaplah menulis sebagaimana yang diyakini sekaligus terus mengasah kemampuan menulis sebagaimana aliran yang dimiliki, agar tulisan semakin berkualitas, dan banyak dinikmati oleh para pembaca. Salam literasi, salam hormat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bener-bener tulisan yang rock n roll... Mantap Ustad
siap.. Mas pimred.. saudaraku
Mantap pak, salam literasi
Salam. Bu Aisah
Sepakat Pak Maghfur...Barakallah..
Bismillah semangat bu rini
Aku setuju Mas dengan pendapatmu, latar belakangmu akan mempengaruhi gaya tulisanmu. Barakallah mas Fur
Bismillah.. Bapak.. Salam hornat
Apa saja genre 2 dalam menulia pak?
Tunggu tulisan berikutnya p Ibrahim