M. Muttaqwiati

M. Muttaqwiati dengan M tak terdefinisi, demikian bapa ibu memberikan nama untuknya. Ia alumni jurusan Kimia IKIP Malang dan sekarang menjadi praktisi PAUD di r...

Selengkapnya
Navigasi Web
MELIPAT WAKTU MENUJU SUKSES DENGAN MENULIS

MELIPAT WAKTU MENUJU SUKSES DENGAN MENULIS

Kalimat di judul itu adalah spirit spektakuler yang ditularkan Kang Abik pagi tadi di acara Seminar Menulis dengan Tema Menulis Mengubah Dunia.

Pertemuan saya paling akhir di ITB dilanjut di Surakarta dengan beliau memberi nuansa tersendiri pagi tadi karena beliau pasti tidak menyangka ketemu saya di Ngawi karena sebelumnya saya tinggal di Jawa tengah. Rupanya pertemuan siang tadi menjadi pertemuan yang memantik bara di hati saya agar terus menulis.

Di awali dengan kelakar beliau, "Bagaimana, apakah acara diteruskan? Saya pulang saja ya? Ibarat orang tayamum, kalau ditemukan air, maka tayamumnya batal. Di sini sudah ada air, sudah ada mbak Titaq, senior saya, saya pulang saja ya?"

Saya pun menanggapinya dengan canda, "Tapi airnya kalah keren, Kang. Kalah ke mana-mana."

Kami berdua tertawa dan lanjut dengan acara yang seru nggak habis-habis.

Beliau memberi gambaran, bahwa capaian yang beliau raih seperti melipat waktu. Bagaimana tidak, kalau tidak menjadi penulis, mungkin butuh waktu lama untuk bisa duduk bersama Presiden. Menunggu jadi pejabat dan semacamnya, sementara beliau ditelepon karena bapak presiden, SBY waktu itu ingin ditemani Habiburrahman ElZaerozi melihat Ayat-Ayat Cinta. Ah, banyak hal beliau ceritakan tentang melipat waktu gara-gara menulis, termasuk ajakan menginap dan jalan-jalan oleh dubes Indonesia di Amerika ketika berkesempatan mengisi acara di sana. Hm.. pengin ya?

Yang tak kalah seru, beliau berpesan persis pesan Pak Ihsan dan P Eko pada bimbingan menulis di Bali beberapa waktu yang lalu, menulis memperpanjang usiamu.

Menulis juga merupakan amal jariah ketika seseorang tercahyai oleh tulisan kita. Masya Allah.. luar biasa. Beliau contohkan para ulama besar yang mewariskan kitab, juga secara lokal di Indonesia, kenapa Kartini lebih populer dibanding pahlawan wanita yang lain, karena Kartini menulis.

Sekarang tunggu apalagi, ayoooo menulis!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Yuk Bu Titaq, mari melipat waktunya.

15 May
Balas

Hayoooo.. kita semangat rame-rame Pak Yudha..

15 May

alhamdulillah, berkah juga untuk saya dipertemukan Allah dengan bu titaq di bali kemarin, jadi semangat belajar menulis, mudah-mudahan bisa ikut melipat waktu.

15 May
Balas

Aamiin.. Alhamdulillah.

15 May

Subhanallah bu titaq, semangat di hati saya seolah menyala-nyala setiap melihat para penulis yang sukses.

15 May
Balas

Iya bu.. sama.. bara di hati saya juga menyala.. asal jangan kebakar..:-D

16 May
Balas



search

New Post