MOCHAMAD CONNY ARIFIN

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
hobiku berbuah prestasi
hobiku berbuah prestasi

hobiku berbuah prestasi

Ini ceritaku, dimana aku mempunyai hobi yang berujung prestasi kepadaku. Aku dulu sangat tidak menyangka bila hobiku ini mampu membawaku diperlombaan diadakan oleh pekan olah raga kabupaten di Madiun. Awalnya untuk belajar mengenal permainan ini, aku diajarkan oleh seorang yang sangat luar biasa, beliau adalah orang yang melahirkanku, menyemangatiku, mendoakanku untuk menjadai anak yang baik dan berguna bagi orangtua. Aku masih ingat betul, dimana ketika umurku masih 6 tahun, aku diajarkan permainan ini ioleh ibuku. Tanpa perjanjian dan tidak ada rencana untuk aku kembangkan ilmu permainan dari hobiku ini, ibuku mengajarkanku permainan ini dengan awal mula permainan ini dengan dasar-dasarnya. Mungkin ibuku memang bukan orang hebat atau orang ternama yang memenangkan perlombaan di ajang yang bergengsi, namun beliau adalah sisi penyamangatku dalam maksud yang tak termaksud.

Kala itu itu, aku dan ibuku ngobrol santai sebagaimana dengan berbincang bincang sembari ibuku menyuapiku makanan untukku. aku yang sangat nakal waktu itu, hanya bermain dengan permainan yang terbuat dari kayu dan belah papan yang berwarna hitam putih. Seketika itu pula ibuku sedikit memaksaku untuk menyingkirkan permainan itu, karena ibuku ingin melihatku untuk memasukkan makanan itu kedalam mulutku. Aku yang dikala itu masih usia kanak-kanak, aku malah menyingkirkan suapan ibuku dari hadapanku. Aku heran dengan ibuku, beliau tidak membuang permainan apa yang aku sedang mainkan, tetapi ibuku mengajakku bermain permainan itu sembari menyuapiku. Mungkin aku tidak berpikir untuk cara bagaimana ibu menyuapiku agar anaknya makan dengan sehat. Pelan namun pasti, ibuku mengajari langkah demi langkah permainan ini. Aku sedikit bingung untuk menghafal tiap gerakan permainan ini, tetapi ibuku selalu mengulangnya sedikit demi sedikit cara jalanya permainan ini sembari menyuapiku. Seketika itu pula rasa inginku untuk beradu ketangkasan permainan ini dengan ibuku, ibuku melayaniku dengan sedikit perjanjian. Saat itu aku tidak berpikir, entah apa yang nanti aku lakukan dengan permainan ini yang sedangkan aku baru saja belajar untuk memulai permainan ini. Mungkin ini rasa ingin tahuku besar, karena aku masih berumur kanak kanak. Akhirnya, ibuku melayaniku untuk menerima tantanganku bermain permainan ini. dengan perjanjian jika nanti ibuku kalah memainkan permainan ini, aku akan diajarkan lagi permainan ini sampai menghabiskan makanan yang disuapi ibuku tadi. Apabila aku yang kalah, aku tidak bisa melanjutkan permainan ini sebelum makananku habis.

Permainan sedang berlangsung, sedikit demi sedikit aku mengahafal tiap gerakan permainan ini. tidak lama kemudian, aku memenangkan permainan ini. sesuai perjanjian, aku akan belajar bermain ini lagi sembari ibuku menyuapiku makanan. Saat usiaku masih kanak-kanak, mungkin aku tidak berpikir bahwa hal ini mungkin cara ibuku agar aku mau makan. Permainan ini dimulai lagi, sampai makananku habis.

Waktu terus berlalu, aku yang usia sudah dewasa dimana aku memasuki dunia pendidikan dijenjang SD,SMP bahkan sampai SMK, aku masih menyukai permainan ini dengan melatihnya di tempat warung-warung yang terdapat papan catur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post