Kini Kau Datang (puisi pagi)
Terik mentari,
merona rekah,
menerobos hati,
saat relung berserak.
Soalah nampak,
dalam tiap biasnya,
sesimpul senyum,
yang aku tunggu.
Pagi ini begitu indah,
seindah sapamu menyeka resah,
sejak kemarin aku menunggu,
kini kau datang hempaskan rindu.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
"Kini kau datang hempaskan rindu." Pagi-pagi gini dah melo. Ayo semangat anak muda . Hehehe
Hahaha.... upacara panas banget... terpaksa hibur diri pake puisi. Momennya pas banget