SEKOLAHKU, RUMAH KEDUAKU

Tantangan Menulis Hari Ke-3

#TantanganGurusiana

Sekolah pertama kali bagi kalian yang lahir di tahun 1992-1994 pasti tahun 2000-2001, ya, tahun 2000 kami masuk ke Taman Kanak-kanak, karena dahulu belum adanya PAUD atau Homebase yang ada pada saat ini. Tetapi sekolah TK dulu memberikan dampak yang sangat positif bukan berati sekarang tidak ya :p, sering adanya study tour ke tempat-tempat sejarah seperti museum atau taman rekreasi yang murah seperti taman-taman yang dikelola oleh pemerintah maupun lingkungan sekitar yang memberikan dampak positif kepada anak, kita bisa mengenal pahlawan sejak dini, berekreasi, peduli kepada sesama dan bergotong royong. Tetapi bukan itu saja, pada era tersebut, guru sangat digugu tinggi dan di tiru artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid dan seorang guru harus menjadi suri tauladan (panutan) bagi semua muridnya.

Saat itu sekolah tidak hanya di pagi hari, tetapi ada pada siang hari, banyak sekali suka duka menjadi siswa pada sekolah yang kedapatan masuk siang, Karena dipastikan petugas piket lebih extra untuk membersihkan kelas bekas pembelajaran sekolah pada pagi harinya, terkadang terdapat permen karet di bawah meja yang begitu lengket dan terdapat air mineral yang tumpah. Tetapi ada hikmahnya masuk siang, karena kita bisa keluar kelas lebih sering dibandingkan pembelajaran di pagi hari. Jika pembelajaran di pagi hari, untuk izin keluar kelas, dipastikan hanya untuk ke toilet saja. Akan tetapi, lain halnya bagi siswa di pembelajaran siang hari, siswa dapat izinin lebih dari 4 kali alasan, yang pertama Shalat Dzuhur, pastinya jika siswa beragama Islam pasti akan shalat Dzuhur di saat jam dimulai. Walaupun bel pembelajaran pertama pada pukul 13.00 WIB tetapi tetap saja teman-teman shalat Dzuhur pada jam setengah 2 atau jam 2. Yang kedua adalah Izin ke-Toilet, izin tersebut hal yang lumrah dilakukan oleh siswa-siswa, tak jarang yang pergi ke toilet hingga beberapa kali untuk buang air kecil maupun besar. Yang ketiga adalah izin untuk cuci muka, pastinya belajar di siang hari sulit untuk mencerna pembelajaran dengan maksimal, karena siang hari saatnya untuk tidur siang dan istirahat. Disaat mata sudah hampir nempel, sudah dipastikan kita disuruh untuk mencuci muka agar muka terlihat segar. Dan alasan yang terakhir adalah shalat Ashar, namanya juga sekolah siang, pasti kita akan menghadapi 2 waktu ibadah wajib bagi agama Islam, untuk itu istirahat dilakukan pada waktu ashar, anehnya lagi, murid pun meminta izin untuk melakukan shalat ashar diwaktu pembelajaran. Dan begitu setiap harinya rutinitas yang dilakukan pada sekolah siang. Enak bukan?

Tetapi ada kurang enaknya masuk sekolah disiang hari, karena cerita-cerita kakak kelas yang membuat ketakutan kami sebagai pelajar di siang hari, bahwa rumor yang beredar, sekolah yang kami tempati adalah bekas kuburan dan ada sesosok makhluk tak kasat mata yang sering terjadi di toilet pojok. Dan tempat pestanya para makhluk halus di salah satu kelas. Rumor tersebut berdampak keengganan untuk pergi ke toilet dan akhirnya menuju ke kantin yang membuat masalah baru yaitu dihukum guru BK karena ketawan ke kantin pada jam pelajaran. Tapi serius loh, masuk sekolah disiang hari itu rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.