MOHAMAD YASIN

Mohamad Yasin, Lahir di Kediri, Tanggal 24 Agustus 1971. Bekerja sebagai dosen di Universitas Negeri Malang sejak tahun 1999. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jelajah Turki  Day 1   Catatan Sebelum Take Of ke Istanbul Turki

Jelajah Turki Day 1 Catatan Sebelum Take Of ke Istanbul Turki

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal 25 Juli – 4 Agustus 2022, saya dan mantan pacar (beloved wife) berkesempatan untuk mengunjungi negaranya kang Recep Tayyip Erdoğan,  Turki. Perjalanan kali Bersama kolega Kampus, dosen-dosen dari Departemen Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang. Suatu perjalan yang harus tertunda karena Covid 19. Tapi alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana.

Sebelum berangkat, kami mempersiapkan perbekalan secukupnya. Masing-masing dari kami memakai koper sendiri-sendiri. Saya memakai koper kecil dan nyonya memakai koper yang relatif besar. Tahu sendiri kan, mengapa memakai koper yang relatif besar. Karena bawaannya banyak. Ada yang unik dari isi koper kami. Berbekal informasi dari teman yang sudah pernah ke Turki, bahwa makanan di sana relatif hambar maka kami membawa persediaan makanan khas Indonesia, Tahu apa yang kami bawa? Benar !! Ada mie instan, kecap, sambel botol, bon cabe, dan tidak ketinggalan adalah kopi sachet. Karena walaupun kopi sachet…tapi itulah minuman yang saya sukai,

Perjalanan dimulai dari bandara Abdurahman Saleh kota Malang dengan pesawat Citilink menuju Bandara Cengkareng sekitar pukul 11.00 siang. Perjalanan ke Cengkareng dari Malang ditempuh kurang lebih 1 jam 20 menit. Setibanya di Cengkareng, Kami transit di Terminal 3. Berhubung penerbangan ke Istanbul Turki masih pukul 21.00 malam, kami “terpaksa” harus menunggu cukup lama.

Ada hal yang harus dipersiapkan ketika kita menunggu cukup lama di bandara. Dan hal itu tidak kami antisipasi sebelumnya. Apa itu? Benar! Bekal makanan. Harusnya kami faham kalau harga makanan di Bandara akan berbeda dengan makanan di luar bandara. Bagi teman yang membawa makanan dari rumah bisa langsung menikmati makanan tersebut. Sedangkan yang tidak membawa, seperti kami, harus mencari outlet makanan yang ada dalam bandara. Dari sekian banyak outlet, kami memutuskan untuk mampir ke restoran A&W. Seperti biasa, kesukaan kami adalah ayam goreng plus nasi. Maklum tidak terbiasa makan burger atau hot dog. Jadi cukup nasi plus ayam goreng. Tidak lupa dengan orange juice sebagai minumannya. Untuk harga, ya lumayan lah. Dua porsi cukup 180 ribu!

Sehabis makan kami menunggu untuk proses check in dengan duduk-duduk di kursi yang sudah disiapkan. Singkat cerita, pukul 17.00 tibalah waktu check ini. Kami serombongan check in secara grup, bukan check in perorangan. Semua koper dan bawaan yang akan dibagasikan ditaruh secara berurutan oleh tour leader kami. Khusus untuk tas bagasi atas (kabin) harus mendapatkan penanda dari maskapi. Untuk mendapatkan penanda itu, kami harus menunjukkan tiket dan paspor. Satu per satu paspor dan tiket kami dicek, disesuaikan dengan wajah aslinya. Mungkin petugas curiga ada yang operasi plastik ya, sehingga harus dicek satu per satu. Setelah dicek oleh petugas Turkish Airline, kami diberikan penanda berupa kertas yang dikaitkan di tas jinjing.

Setelah proses check in, berikutnya menunggu boarding. Untuk boarding, seperti biasa, seseorang yang akan bepergian ke luar negeri harus melalui imigrasi dulu. Di imigrasi dicek apakah paspor kita valid atau tidak. Yang paling ribet dan saya tidak suka adalah pada bagian pemeriksaan dengan menggunakan x-ray. Semua barang bawaan harus dilewatkan conveyor dan diperiksa melalui x-ray. Untuk manusianya melalui pintu detektor. Disinilah kadang-kadang harus bolak-bolak. Entah ikat pinggang yang belum sempat ditaruh di tas atau wadah yang sudah disediakan. Mungkin HP yang masih di saku. Kadang juga uang koin yang masih di saku. Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan detektor berbunyi.    

Setelah melalui imigrasi, kami menunggu di ruang tunggu dalam sebelum ada pemberitahuan di pintu (gate) berapa keberangkatan pesawat. Nah, pada bagian inilah kami merasa perut sudah mulai keroncongan, karena tadi kami makan terhitung masih makan siang. Iseng-iseng saya coba mencari outlet yang menjual makanan. Ada sih, walaupun tidak banyak. Perlu diketahui bahwa harga makanan di ruang tunggu dalam ternyata relatif lebih mahal dibandingkan dengan yang di ruang tunggu sebelum pemeriksaan imigrasi. Setelah beberapa kali keliling, saya tidak menemukan outlet makanan yang kami kehendaki. Jadilah saya kembali ke tempat duduk ruang tunggu. Sambal buka-buka HP mencari informasi tentang Turkish Airine, khususnya penerbangan dari Cengkareng ke Istanbul Turki.  Nah, ada satu informasi yang didapat dalam pencarian tersebut, bahwa penerbangan dengan menggunakan Turkish Airline, setiap penumpang akan mendapatkan dua kali makan. Makan yang pertama kurang lebih setelah 1 jam perjalanan, dan makan kedua adalah 1 jam sebelum pendaratan. Informasi ini bak angin segar buat kami.

Waktu telah menunjukkan pukul 20.30,  sini saya perlu menekankan pemakaian kata pukul dan bukan jam. Karena saya pernah dikritik oleh dosen senior karena salah menggunakan kata pukul dan jam, ada pemberitahuan tentang pintu (gate) penerbangan kami. Penerbangan kami akan menggunakan gate 17. Segeralah kami menuju gate 17. Di sana sudah banyak calon penumpang yang akan masuk pesawat. Untuk masuk pesawat, penumpang dipisahkan menjadi 3 bagian, yaitu penumpang VIP, penumpang yang akan menempati kursi pesawat bagian depan, dan penumpang yang akan menempati pesawat bagian belakang. Sebelum masuk pesawat, setiap penumpang diperiksa tiket dan paspornya kembali. Satu persatu penumpang masuk ke dalam pesawat. Alhamdulillah, saya dan mantan pacar mendapatkan tempat duduk yang bersebelahan. Wah…makin  asyik perjalanan ke Turki. Waktu tempuh perjalanan dari Cengkareng ke Istanbul Turki kurang lebih 12 jam. Bagaimana cerita di dalam pesawat…ikuti kisah kami berikutnya ya…

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sepertinya pembahasan antara beda jam dengan pukul juga menarik pak.

19 Feb
Balas



search

New Post