mohammad husain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ndelenk Dewek

TAHUN BARU SEBAGAI EVALUASI DIRI

(Ndeleng Dewek)

Oleh : Mohammad Husain

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdu lillaahi Robbil ‘Alamiin, Puji Syukur marilah senantiasa kita persembahkan ke Hadirad Allah Swt, yang telah mempertemukan kita semua dalam keadaan sehat wal’afiat. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada manusia yang paling Agung, keluarganya yang mulia dan sahabatnya yang setia serta umatnya yang diRahmati Allah Swt, yaitu Nabi Agung Muhammad Saw. Mohon ijin saya akan menyampaikan kultum dengan judul “ TAHUN BARU SEBAGAI WAHANA EVALUASI DIRI”. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Setiap pergantian tahun baru akan disambut dengan berbagai macam acara. Ada yang menggelar hiburan semalam suntuk, ada yang menunggu menyaksikan di TV terbitnya matahari di berbagai belahan dunia sebagai tanda dimulainya detik-detik tahun baru. Terompet tahun baru ikut meramaikan hiruk pikuknya manusia menyambut kedatangan tahun baru. Namun hanya sebagian manusia yang memanfaatkan pergantian tahun baru untuk melihat diri sendiri (ndeleng dewek) sebagai wahana untuk Evaluasi Diri.

Mari bersama kita simak surah Al-‘Ahsr yang sering kita baca setiap saat pada waktu selesai melaksanakan pekerjaan ataupun dalam bepergian. Surah ini juga sering kita baca pada sholat,...karena surat ini cukup pendek:

Wal ‘ashr “ : Demi Masa

innal-insaana lafii khusr” : Sungguh, manusia berada dalam kerugian

illalladziina aamanuu wa’amilushoolihaati wa tawaashou bil-haqqi wa tawaashou

biish-shobr” : kecuali orang –orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta

saling menasehati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran

Umur kita hanya diibaratkan sebagai waktu ‘Ashr, yang sangat pendek dan banyak orang terlena. Pergantian tahun baru kita maknai sebagai peringatan waktu akan usai umur kita bukan seperti umur kita akan hidup seribu tahun lagi. Ibarat anak yang sedang tes maka tahun baru diibaratkan seperti peringatan bahwa tes akan berakhir 5 menit lagi, kalau pemain sepak bola sudah masuk pada in jury time, menit-menit terakhir pertandingan akan selesai. Itulah sebabnya biar kita tidak tergolong orang-orang yang merugi, maka kita gunakan lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan :

“Gunakanlah waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu”

“Gunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu”

“Gunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu fakirmu”

“Gunakan waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu”

“Gunakan waktu hidupmu sebelum datang waktu ajalmu”

Waktu dan kesempatan adalah sebagai Anugerah dan kenikmatan yang harus kita syukuri. Cara kita mensyukurinya adalah dengan menjadikan setiap detik, menit,...dari umur kita adalah untuk beribadah kepada Allah. Untuk itu perlu kiranya kita evaluasi diri kita terhadap tiga hal penting agar untuk menapak pada tahun baru, kesempatan baru menjadikan kita berada dalam kebaikan-kebaikan :

1. Evaluasi Niat kita : Selama ini sudahkah pekerjaan kita, ibadah kita sudah diniati karena Allah SWT?, karena semua amalan dunia yang kita niatkan karena Allah maka amal itu akan tercatat sebagai ibadah yang menjadi tanaman surga. Jangan-jangan selama ini banyak amalan ibadah kita yang ternyata hanya menjadi amalan dunia. Kemudian untuk waktu ke depan kita niatkan rencana-rencana yang penuh kebaikan misalnya niat untuk sholat tepat waktu, niat sholat selalu berjamaah, niat selalu bersedekah, niat banyak membantu dan menolong orang, niat untuk bekerja yang lebih baik dst. Niat bisa kita jadikan sebagai tenaga atau energi (Power suply) dari terlaksananya amaliah kita, dalam hadist dikatakan “ Innamal a’maalu bin niat” setiap amal tergantung pada niatnya.

2. Evaluasi Ibadah kita : Selama ini bagaimana ibadah kita? Banyak atau masih sedikit ibadah yang sudah kita laksanakan? Kalaupun sudah banyak ibadah yang kita lakukan, bagaimana dengan kesempurnaan atau kualitas ibadah yang kita lakukan. Misalnya tentang sholat kita. Adakah sholat yang kita tinggalkan? Kalaupun tidak ada yang tertinggal, bagaimanakah kekhusukan sholat kita? Dan pertanyaan ini harus kita ajukan untuk semua amalan ibadah kita tentang puasa kita, zakat dan infak kita, haji kita... dan masih banyak amalan ibadah kita yang perlu dikoreksi. Jangan sampai kita terlalu percaya diri tentang ibadah yang kita lakukan itu sudah benar dan sempurna.

3. Evaluasi Taubat kita : Tidak ada manusia yang sempurna. Manusia tempat salah dan lupa. Maka kita dianjurkan segera bertaubat dengan ber”Istighfar” minta ampun kepada Allah dan kemudian tidak akan mengulangi kesalahan dan perbuatan dosa. Kadang kita sudah banyak minta ampun kepada Allah tapi belum mampu bahkan ada yang belum mau meninggalkan apa yang menjadi larangan –Nya. Bagaimana dengan kita? Mari kita melaksanakan “taubat nasuha” yaitu permohonan ampun kepada Allah kemudian dalam hati dan perbuatan berikutnya kita tidang akan melakukan kesalahan dan maksiat kepada Allah SWT.

Manusia hidup mencari kebahagian. Kita tidak hanya ingin bahagia di dunia, yang lebih utama kita ingin bahagia di akherat yang kekal dan abadi. Banyak orang yang mati-matian memperjuangkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat, tetapi tidak memperjuangkan kenikmatan dan kebahgiaan abadi di akherat.

Untuk itu marilah kita semua hidup yang seimbang sebagaiman Allah SWT. Berfirman :

“Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan} negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS. Al-Qashash:77)

Konsep keseimbangan itu sebagaimana juga dijelaskan dalam sabda Rasulullah Saw. :

“Bekerjalah untuk urusan duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan berbuatlah untuk urusan akheratmu seolah-olah engkau akan mati esok pagi.” (HR. Ibnu Asakir)

Dari ayat dan hadist tersebut jelas bagi kita , bahwa umur yang kita miliki harus dapat menyeimbangkan kebutuhan lahir dan batin, sebagaimana kita sering mendoa sapu jagad yaitu “ Robbana aatina fiddun ya hasanah wa fil –Aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaa bannaar”.

Semoga dengan tahun baru ini, kita akan diberikan umur yang maslahah, rizki yang berkah, anak cucu yang sholeh dan sholihah, dan kelak jika kita dipanggil oleh Allah Swt. Dalam keaadaan husnul khootimah.

Semoga renungan ini bermanfaat, dan mohon maaf jika banyak kesalahan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah. Terimakasih sebuah cara untuk mengingatkan.yang luar biasa. Sala. Literasi.

30 Dec
Balas



search

New Post