Pergeseran atau perubahan zaman yang begitu cepat diberbagai bidang, terutama sejak ada berbagai inovasi dan penemuan di bidang tekhnologi, terutama di bidang informasi dan komunikasi.

Sehingga pola pikir masyarakat juga berubah begitu cepat, kecenderungan untuk hidup serba berkecukupan, semua serba ada.

Pola pikir itu juga mempengaruhi sebagian para pemuda, dalam mencari pekerjaan contohnya, mereka memilih pekerjaan yang cepat mendapatkan uang.

Pekerjaan yang lama dan membutuhkan waktu dalam menghasilkan uang seperti bertani, mulai di tinggalkan, mereka lebih suka bekerja di pabrik, buruh bangunan, tukang batu, pelayan toko, karyawan kantor.

Di sisi lain resiko pekerjaan bertani pada saat ini juga semakin tinggi, permasalahanya banyak muncul penyakit yang menyerang tanaman pada akhir-akhir ini begitu massif, sementara obat-obat pertanian semakin hari semakin mahal saja, pupuk juga sering telat.

Bila tidak mengikuti pola pengobatan yang baru maka resiko gagal panen semakin tinggi.

Keluhan para petani lagi adalah bila masa panen raya, yaitu panen yang terjadi secara serentak di berbagai wilayah, maka yang terjadi adalah harga hasil panen yang anjlok.

Justru ketika para petani tidak memiliki hasil panen, maka harga komoditi dan hasil pertanian begitu tinggi dan melonjak.

Kalau dilihat, masyarakat kita, mayoritas adalah petani, sehingga perlu penataan yang baik mulai dari hulu sampai hilir.

Para petani perlu di edukasi supaya mereka lebih memahami pertanian yang modern, menanam tanaman yang lebih menjanjikan secara penghasilan ekonomi, lebih rendah tingkat resiko gagal panen.

Kalau melihat kenyataan tentang kondisi tanah pertanian saat ini, sepertinya sudah sangat akut masalahnya, apakah itu karena sudah terlalu banyak bahan kimia yang dipakai oleh para petani, sehingga tanah menjadi sangat terjadi ketergantungan pada pemakaian pupuk, obat, yang berbahan kimia.

Harapan para petani kedepan adalah :

1. Ada pendampingan kepada para petani yang benar-benar dilakukan oleh petugas lapangan dinas pertanian dengan langsung terjun ke sawah, tidak hanya duduk manis di kantor atau ditoko pertanian yang di milikinya tanpa mau melihat tanaman para petani, karena selama ini para petani jarang melihat petugas lapangan dinas pertanian yang mau terjun mendampingi petani.

2. Persediaan pupuk yang cukup ketika masa menanam telah dimulai, para petani masih sering kesulitan mendapatkan pasokan pupuk di saat musim tanam telah tiba.

3. Harga obat-obatan pertanian bisalah ditekan supaya tidak semakin hari, bulan, tahun, terus meningkat seperti tidak ada control sama sekali dari pihak pemerintah dalam hal ini adalah dinas pertanian dan pihak terkait.

4. Pelatihan bertani secara berkala perlu diadakan oleh dinas terkait yaitu dinas pertanian agar para petani mempunyai ilmu pertanian yang selalu di upgrade, biar hasil pertanianya semakin meningkat, inovasi bertani modern dan lebih menjanjikan bisa dilakukan.

5. Harapan yang paling besar adalah petani bisa memiliki asuransi gagal panen, walaupun tidak harus seratus persen, tentu disesuaikan dengan tingkat kerusakan.

Demikianlah keluhan dan harapan petani, semoga keluhanya bisa segera teratasi, dan semua harapanya bisa terkabul, amin.

Bojonegoro, 28-03-2020