IKHLAS ANAK YANG TAK TERTANDINGI ( # Tantangan hari ke 130)

Oleh Mohammad Saleh, M.Pd

Ikhlas sebuah kata yang gampang di ucapakan akan tetapi sulit dilakuan. Ikhlas sebuah perbuatan yang sangat erat hubungannya dengan hati. Takaran sebuah keihlasan adalah perasaan yang ada di hati dan yang bisa mengukurnya si empunya hati tersebut. Orang lain tak akan mampu mengukur keihklasan seseorang hanya dengan melihat perbuatan yang dilakukan.

Dalam kitab suci al Quran, Allah memberi contoh keikhlasan dalam dalam kisah Nabi Ismail alaihi salam. Ismail kecil dan sang ibu di tinggalkan ayahnya di daerah yang berbatu dan gersang. Lambat laun umur ismail bertambah, dalam asuhan ibunya dia menjadi anak yang cerdas dan periang. Hingga suatu hari, sang ayah yang tak pernah dilihatnya datang menjenguknya.

Sang ayah mendapat perintah untuk menyembelihnya. Ismail menjawab bersedia di sembelih jika memang itu benar – benar perintah dari Allah. Subhanallah….. seorang anak yang lebih sepuluh tahun tidak bertemu sang ayah harus berpisah karena sebuah perintah dari Allah. Sungguh seorang anak yang sudah didik dengan tauhid tingkat tinggi sehingga mampu berbuat ikhlas.

Allah mengabadikan cerita tersebut dalam Al Quran agar kita bisa mengambil pelajaran. Mampukah kita sebagai anak berbuat ikhlas pada orang tua yang sudah mendidik dari kecil hingga dewasa. Kalau disembelih mungkin kita tak akan mau karena nyawa yang harus dikorbankan. Seandainya waktu kita di minta untuk merawat mereka saat sudah udzur, ikhlaskah kita melakukannya. Perlu belajar pada Nabiyullah Ismail karena keihlasannya tak tertandingi.

Opini

Bondowoso , 29 Juli 2020