LAKI – LAKI PENCARI TUHAN ( # Tantangan hari ke 132)

Oleh Mohammad Saleh, M.Pd

Sejak muda sudah cerdas dan pandai membaca lingkungan. Pencariannya akan Tuhan dengan melihat lingkungan. Bulan, bintang dan Matahari pernah dikiranya sang maha pencipta. Pencariannya berakhir ketika kesadarannya muncul bahwa sang pencipta adalah Allah penguasa alam semesta. Allah yang Esa tidak beranak dan tidak diperanakan. Yang merajai alam semesta, tempat menyembah dan tempat mengadu serta pengabul semua permintaan.

Hatinya gundah melihat orang sekitarnya menyembah berhala. Segala usaha dilakukan agar orang – orang sadar apa yang dilakukan salah. Sang bapak pembuat berhala disadarkan namun sia – sia. Cara cerdik dilakukan dengan menghancurkan berhala kecil dan mengalungkan kapak pada berhala yang paling besar. Namun usahanya membuat dia dibakar hidup – hidup.

Ujian kembali datang tatkala sang istri tak kunjung hamil. Namun harapannya dikabulkan Allah dengan menghadirkan bayi laki – laki dari istri kedua. Bayi laki – laki yang lucu dengan sang ibu harus dijauhkan dan diungsikan ke daerah tandus tak berpenghuni. Ketaatanya kembali diuji dengan perintah menyembelih putra tercinta. Kembali dia lolos dari ujian dengan di dukung putra yang dan sang istri.

Buah semua ketaatannya pada Allah dikabulkan semua doa – doanya. Dari dua rahim sang istri melahirkan para nabi. Tanah gersang tempat istri dan putranya ditinggalkan menjadi dambaan semua orang hingga akhir jaman. Tanah gersang dan tandus menjadi makmur bagi semua orang dengan melimpahnya buah – buahan.

Banyak pelajaran yang bisa di ambil. Ujian pasti datang pada semua orang, harus pandai dan cerdik menyikapi semua ujian. Hadapi semua ujian dengan mengedepankan Allah. Ketika berhasil melalui ujian maka buah manis akan dipetik. Barokallah

Opini

Bondowoso , 31 Juli 2020