Ibuku seorang Guru waktu itu, waktu zaman orde lama. Betapa terhimpitnya waktu itu Ibuku menjadi Guru, ditengah berbagai kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anaknya. Tapi ada semangat pantang menyerah dalam diri Ibuku Guruku. Betapa tidak anak-anaknya semua harus sekolah ditengah kesulitan ekonomi yang tak sebanding dengan penghasilan Guruku kala itu.

Anakmu kini sudah bisa bersekolah lebih tinggi dari Ibuku Guruku. Memang Ibuku Guruku tidak berkesempatan mengenyam pendidikan seperti pada zamanku. Tapi semua itu tak terlepas dari buah jerih payah do,a dan perjuangan Ibuku Guruku. Walau beliau memang sudah tiada namun Do,anya itu terus mengalir.

Ketidakadilan pada zaman itu pada Ibuku Guruku , sekarang mungkin sedikit terbalaskan oleh Anaknya yang bisa menjadi Guru lebih baik di kala zaman dulu itu. Ya guru memang sekarang sedikit terangkat, walau disana sini sedikit banyak ketidakpusan dan ketidak ikhlasan dalam sedikit mengangkat dan mensejahterakan Guru.

Terimaksih Guruku Ibuku yang telah menyeretku menjadi Guru.