Moh Irham Zuhdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

LITERASI DIGITAL BERBASIS KELUARGA DAN PESANTREN

Gerakan literasi telah menjadi sisi lain dari cepatnya arus teknologi dan informasi. Literasi menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam menjawab tantangan era 4.0 menuju Indonesia Emas 2045. Literasi akan mengiringi era digital 4.0 dengan berliterasi digital melalui sosmed. HP bisa menjadi solusi cerdas berliterasi untuk menangkal bahaya ketergantungan main game, wa dan sejenisnya. Dengan gadget kita bisa menulis apa saja. Untuk itulah Lembaga Kajian dan Sumberdaya Manusia ( Lakpesdam) NU Kab Pasuruan mengundang elemen pegiat literasi lintas organisasi didatangkan untuk berembuk masalah literasi digital berbasis keluarga dan pesantren, Sabtu 15/2 di kantor PCNU Kab Pasuruan. Nampak hadir Tri Krisni Kabid informasi publik Kominfo ditemani Eka Maria pembina KIM Kab Pasuruan, staf KBPP dan Pariwisata, pengurus banom dan lembaga NU. Hadir pula Moh Irham Zuhdi pembina KIM Surya Harapan yang lolos membawa harum kabupaten Pasuruan sebagai juara 2 LCCK tingkat provinsi yang sekaligus ketua LTNNU. Acara dikemas dengan Forum Group Discussion (FGD) mengundang Harry Nugroho cheif Alvara Research Center dan Muhammad Mahfur Psikolog yang juga dosen UIN Malang sebagai pemantik atau narasumber. Ada sekitar 40 peserta yang hadir mengikuti FGD dengan gayeng. Tampak pula Hakim Jaely direktur TV9. Menjamurnya penggunaan gadget oleh kawula muda dan pelajar membuat khawatir prang tua. Merka sudah keranjingan dengan ponsel ini. Bukannya untuk hal positif tetapi lebih tertarik pada konten-konten negatif. Untuk itulah peserta FGD memberikan respon beragam dengan argumentasinya sebagai masukan dan rekomendasi keoada pemerintah. Irham memberikan respon positif akan masuknya era digital karena ini bagian dari perubahan yang tidak bisa cegah. Yang harus dilakukan adalah menangkal bahayanya dengan memberi pemahanan untuk bijak berkomunikasi dengan gadget. Jangan lagi anak- anak yang selalu menjadi sasaran nasehat tetapi para orang tua yang harus diberi pemahaman tentang bahaya ponsel dan kondisi era di zaman digital ini agar orang tua lebih dulu paham. Faktanya banyak orang tua tidak memahaminya, kalaupun mengetahui mereka sudah menjadi kerega tungan pula pada ponsel. Harus ada pendidikan keluarga secara masif. Karena dimulai dari keluargalah anak-anak belajar. Utusan dari pondok Sidogiri Syamsul mengusulkan agar kita sudah memulai meramaikan jagat maya dengan konten-konten sehat tanpa harus memberi label Islam ataj NU agar orang lain nau mengakses. Ubaidillah dari Ngalah punya saran agar penerintah membuat desa digital percontohan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post