Moh Irham Zuhdi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PILIH SAVE BABI ATAU SAVE MANUSIA

PILIH SAVE BABI ATAU SAVE MANUSIA

Belum meredanya virus corona dari Wuhan Tiongkok bahkan sudah menjangkit 23 negara, membuat semua sektor yang terkait dengan China terdampak serius tidak saja penerbangan bahkan ekonomipun terguncang hebat. Kini muncul isu baru virus African Swine Fever (ASF) dan virus Hog Cholera yang menginfeksi babi. Pasca mewabahnya virus ASF di Afrika memberi dampak serius kepada masyarakat Batak Sumatera Utara, khususnya di Tapanuli. Pasalnya di tanah Toraja ini, babi sudah menjadi gantungan hidup suku Batak. Ribuan peternak babi bergantung kepada hewan yang haram bagi orang Islam. Babi menjadi komoditi usaha yang menjanjikan bagi suku Batak. Tak hanya itu, umat Islam di tanah Toraja juga nasih tak mau meninggalkan makanan dari daging babi karena makin daging babi adalah tradisi bahkan memiliki nilai spiritual tersendiri. Isu virus babi itu membuat masyarakat Batak meradang. Pasalnya ada kabar hoax yang menyebar bahwa semua babi akan dimusnahkan untuk memutus mata rantai virus ASF. Kabar itu diterima dari orang nomor satu di Sumut yakni Edi Rahmayadi gubernur Sumut. Tak urung ribuan orang tumpah menyampaikan aspirasinya " save babi" 10/2/20. Meski sang gubernur sudah mengklarifikasinya bahwa tak benar, dan betul adalah akan melakukan tindakan penyelamatan bagi babi yang terinfeksi ASF. Tak dipungkiri ada ratusan babi yang mati merana di sepanjang sungai di tanah Batak yang akan menimbulkan masalah baru.

Yang harus dikritisi adalah mengapa masyarakat Batak tak mau sadar bahwa babi babi nya sudah mengancam keselamatannya. Lebih sayang mana babi dengan keluarganya. Penulis baru menyadari baru kali ini ada demonstrasi yang beda, bukan politik yang menggiring mereka turun ke jalan tetapi babi yang menggiring mereka. Dalam Indonesia yang bhinneka ini ada banyak kelompok orang yang menjadikan babi sebagai menu utama bahkan mata pencaharian. Yang jadi aneh adalah komunitas muslim disana justru ikut ikutan berpihak pada keseharian umat kristiani yang menghalalkan babi. Dalam Islam sudan jelas (nas) di dalam al qur'an tentang haramnya babi. Sebagai pemimpin Edi Rahmayadi harus berpikir cerdas jika ia muslim, membela babi ataukah memusnahkan babi. Tindakan arif bijaksana dalam persoalan ini harus dilakukan, "save babi ataukah save manusia"

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sudah ada gubernur dan kementerian agama

11 Feb
Balas

Mungkin bapak bisa melakukan sosialisasi disana

11 Feb
Balas



search

New Post