Tantangan 18.03.2023

SEJAK set pertama hingga set terakhir, Safro memlototi layar televisi. Laga semifinal antara Indonesia melawan China. Ahsan-Hendra adalah andalan yang akan mempertaruhkan nama besar bulutangkis Indonesia melawan pemain China yang menumbangkan salah satu ganda putra Indonesia. Penggila bulutangkis itu memang tidak pernah melepaskan tontonan satu ini. Turnamen All England yang tengah berlangsung di Inggeris sana dia simak terus secara live di televisi jadul di rumahnya. Televisi tabung yang dibeli sejak 20 tahun lalu itu masih sehat di tangannya. Itulah andalannya selama All England berlangsung.

Ketika pertarungan harus dilanjutkan ke set ketiga, Safro tidak tahan melihat laga yang kian sengit itu. "Aduh, aku bisa pingsan, ini, Tina. Duduk sini, sayang." Safro mengaduh ke iserinya yang kembali memasak air untuk membuat kopi. Sejak sore hingga malam ini sudah tiga gelas kopi yang diseruput Safro karena menyaksikan bulutangkis. Tina tidak menjawab panggilan suaminya. Dia malah masuk kamar sambil berpesan kepada suaminya agar sambil melihat kompor. Aduh, mati aku, malah disuruh melihat kompor segala, katanya dalam hati.

Set ketiga sudah memasuki angka normal. Harusnya sudah tamat. Sudah 21-21, lalu 22-22 dan seterusnya. Masing-masing sudah mendapatkan machtpoint, tapi tak kunjung tamat karena selalu bisa disamakan lawan. Safro benar-benar merasa lelah. Seperti tidak sanggup menyaksikan set terakhir yang tak kunjung tamat itu. Kini jantung Safro seperti digoncang-goncang. Dada sebelah kirinya juga terasa perih, katanya. Dia berbaring dan tidak tahu apa yang terjadi di layar kaca. Ahsan-Hendra yang memenangkan semifinal itu juga tidak diketahuinya. Safro pingsan.***