Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
FLEKSIBEL, SEBUAH MAGIS DALAM BERSIKAP
Sumber gambar: https://id.depositphotos.com

FLEKSIBEL, SEBUAH MAGIS DALAM BERSIKAP

#tantangan hari ke-33

Pesatnya perkembangan teknologi memberi dampak dalam perkembangan perilaku saat ini. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi pemerintah memberi penekanan lebih fokus pada perkembangan karakter. Jelas termuat pada kurikulum dalam paradigma baru yang diberi nama kurikulum prototipe. Kurikulum ini didesain untuk mengembangkan sikap dan perilaku peserta didik menuju profil pelajar Pancasila.

Mari kita perhatikan kenyataan saat ini. Perubahan sikap dan perilaku peserta didik menunjukkan terjadinya pergeseran nilai. Perkembangan komunikasi, pola pikir, dan pola tindak seakan berbanding terbalik dengan pertumbuhan usia. Kondisi ini diperburuk akibat dampak covid-19 yang memaksa proses pembelajaran tak dapat dilakukan dengan tatap muka. Ditambah lagi interaksi sosial yang sangat minim bisa terjadi selama masa pandemi.

Kondisi ini menjadi tantangan berat bagi para pendidik dalam mewujudkan pencapaian tujuan pembelajarannya. Keterbiasaan hidup santai dan tak terkontrol secara langsung membuat peserta didik kehilangan rasa peduli, kurang disiplin, kurang bertanggung jawab, bahkan kehilangan vision.

Berbagai keluhan datang dari para pendidik. Sulitnya mengarahkan pola pikir dan rendahnya motivasi para peserta didik menjadi hambatan kuat membawa mereka mengikuti alur proses pembelajaran. Padahal tuntutan perkembangan masa kini, peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir abad 21 yaitu Critical thinking dan Problem solving, Creativity, Colaborative, dan Comunicative yang disebut 4C. Sementara para peserta didik telah mengalami learning loss.

Saat ini, pembelajaran tatap muka mulai diterapkan. Sekalipun terbatas, namun kondisi ini memberi ruang bagi para pendidik bisa berinteraksi langsung dengan peserta didiknya. Lantas, menghadapi berbagai problema dan tantangan di atas, apa yang harus dilakukan para pendidik? Metode dan pendekatan yang digunakan selama ini jelas tak mampu mengatasinya lagi. Jika dipaksakan, tentu akan mendapat penolakan dari peserta didik.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah "BERSIKAP FLEKSIBEL". Dalam hal ini, pendidik harus belajar bagaimana bersikap lebih lentur. Kadang-kadang harus melonggarkan batasan. Bersikap fleksibel menuntut kita lebih kreatif dan menarik dalam mengatasi suatu masalah. Dengan demikian kita bisa mengendalikan perilaku peserta didik.

Bersikap fleksibel bukan berarti menghilangkan ketegasan, prinsip ataupun menurunkan standar dalam mencapai tujuan. Namun bersikap fleksibel justru akan memberi ruang membangun sikap toleransi. Kreativitas dalam mengembangkan sikap fleksibel dapat membangun percaya diri peserta didik dan daya nalar sehingga kemampuan berpikir 4C akan terbangun.

Horas, salam literasi!

Gubuk inspirasi, 02022022.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Horas, salam literasi

02 Feb
Balas

Terimakasih Bu. Salam sehat sukses selalu.

03 Feb



search

New Post