Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
JERATAN DUNIAWI HAMPAKAN KEBAHAGIAAN

JERATAN DUNIAWI HAMPAKAN KEBAHAGIAAN

#tantangan hari ke-41

Pemenuhan kebutuhan hidup akan menyibukkan setiap orang dengan aktivitas kerjanya. Berharap lewat karya dan pelayanan yang dilakukan akan mendapatkan kompensasi untuk memenuhi berbagai keperluan hidup keluarganya. Maka tak sedikit orang rela menghabiskan waktunya dari pagi hingga larut malam untuk mencari nafkah. Bahkan kadang harus lembur hingga subuh. Tak lain tujuannya untuk mendapatkan penghasilan lebih dari biasanya.

Disisi lain, ketika kesuksesan diraih mulai lupa diri. Bahkan lupa bahwa apa yang diperolehnya adalah berkat dari Sang Pemberi kehidupan. Hanya bekerja beberapa jam setiap hari hasilnya mampu memberi kemewahan berlimpah bagi dirinya dan keluarganya. Berbagai barang mewah lengkap menghiasi seisi rumahnya. Mau berkeliling ke berbagai tempat wisata dalam dan luar negeri, tak sulit mewujudkannya. Pokoknya apa yang dia inginkan dengan mudah bisa terpenuhi. Sepertinya merekalah yang bisa merasakan kebahagiaan setiap saat. Kata orang, kehidupan orang-orang sukses, ya begitu.

Sore ini, saya mencoba berefleksi dan merenungkan isi bacaan kitab suci hari ini. Bagaimana seorang raja Salomo bisa terjerat dalam penyembahan berhala karena mengikuti keinginan para perempuan yang dia cintai. Perempuan-perempuan itu mencondongkan kepalanya kepada Allah lain. Karena cintanya, Salomo pun mengikuti semua aktivitas mereka hingga akhirnya Allah murka atas mereka.

Malam ini adalah giliran saya memberikan sharing dan permenungan bagi umat perkumpulan kami. Permenungan yang saya dapatkan dari perikop kitab suci tentang Raja Salomo tersebut akan menjadi bahan refleksi yang akan saya sharingkan.

Suatu pembelajaran hidup yang betul-betul menjadi perhatian yang harus kita sikapi dari kisah tentang Raja Salomo tersebut. Masa sekarang ini banyak orang yang mengalami kasus seperti Raja Salomo. Mereka terjerat dalam belenggu dosa akibat terlena dengan kebutuhan, kemewahan, dan kenikmatan duniawi.

Akibatnya banyak yang harus terbelenggu dalam bui. Itu sebagai akibat mengikuti keinginan duniawi bersama orang-orang yang dikasihinya. Mereka terlena dalam buaian kenikmatan sesaat. Tanpa disadari hal itu akan menghampakan kebahagiaannya.

Maka, sebelum mengambil keputusan perlu dilakukan evaluasi dan refleksi terlebih dahulu. Sehingga keputusan/kebijakan yang kita ambil tidak menjerat kita kedalam kesengsaraan. Akan tetapi membawa dan memberikan terang kebahagiaan.

Horas, salam literasi!

Gubuk inspirasi, 100222.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Salam literasi

11 Feb
Balas

Salam literasi Bu.

12 Feb



search

New Post