Mualdin Sinurat

Mualdin Sinurat adalah Guru Matematika di SMP Swasta Putri Cahaya Medan. Putra Batak dari pinggiran Danau Toba pulau Samosir kelahiran 1971 dan telah memi...

Selengkapnya
Navigasi Web
KATAKAN 'I AM POSSIBLE'

KATAKAN 'I AM POSSIBLE'

#tantangan hari ke-40

Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China. Begitu ungkapan untuk menyatakan bahwa belajar itu sepanjang hayat. Bahkan sampai sejauh mana pun. Ungkapan itulah menjadi pesan bagi saya hari ini.

Setelah menunaikan tugas sebagai divisi marketing dalam pelaksanaan PPDB 2022, saya harus mengikuti pertemuan bersama para guru dan pengurus yayasan. Topik kali ini adalah persiapan bagi para pengajar bilingual class.

Bilingual Class adalah salah satu program yayasan yang akan direalisasikan di unit SMP dan SMA yang berdomisili di kota Medan tahun pelajaran 2022-2023. Program ini merupakan lanjutan dari program sebelumnya yang telah dilaksanakan untuk jenjang SD.

Sebagai salah seorang pengajar mata pelajaran yang menjadi sasaran pelaksanaan bilingual class, saya ditugaskan mengikuti pembelajaran bahasa Inggris bersama para guru lainnya. Pembelajaran ini dilakukan sebagai pembekalan para guru sebelum memasuki waktu pelaksanaannya.

Dalam pertemuan siang ini, kami menyatukan persepsi dan menentukan kesepakatan kapan, dimana, dan bagaimana teknis pelaksanaannya bersama para pengajar dari LIA mitra kerja yayasan.

Saat penugasan ini disampaikan pimpinan kepada saya, jujur perasaan saya tak yakin untuk mengatakan ya. Batin saya bergumul dalam ketidak pastian. Kemampuan berbahasa Inggris saya yang rendah menjadi pemicu keraguan itu. Ditambah lagi rasa trauma dengan guru bahasa Inggris dimasa lalu yang membuat saya selalu gagal belajar bahasa Inggris hingga saat ini.

Pikiran saya tak mampu membayangkan bagaimana saya harus menjalani pembelajaran dengan full English nantinya. Saya harus memulai dari nol di usia yang mulai memasuki masa senja. Kebimbangan itu semakin menjadi ketika sang pengajar mulai bicara cas cis cus dengan bahasa Inggrisnya dalam kelompok kami. Saya hanya banyak diam. Mulut serasa kaku ketika diminta memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris. Walau terbata-bata saya tetap melakukan permintaan yang ditujukan kepada saya.

Sejenak saya berpikir. Apa yang harus saya lakukan. Mundur atau terus maju walau dengan perjuangan yang begitu berat ini? Batin saya bertanya. Pergumulan itu semakin menjadi. Tapi, sebagai orang yang harus loyal dan meneladani St. Yosef, saya harus menaklukkan pergumulan itu. Saya harus mengubah kata "Impossible" dan berkata "I am possible".

Minggu depan kegiatan persiapan pembelajaran itu akan dimulai. Dalam hati saya tanamkan asa semoga semua bisa berjalan lancar. Semoga niat ini dimudahkan yang Maha Kuasa.

Horas salam literasi!

Gubuk inspirasi, 080222.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat ito, yakin bisa...dan pasti bisa

10 Feb
Balas

Amin, terimakasih Turang.

10 Feb



search

New Post