#tantangan hari ke-26

Siang itu menjadi saat yang paling menegangkan bagi saya. Berdiri di tengah kerumunan banyak orang. Tak seperti biasanya. Ketika saya berhadapan dengan puluhan bahkan ratusan orang, saya tetap santai dan leluasa bisa melemparkan senyum dengan wajah ceria. Tampil dengan berbagai aksi memberikan ceramah sekalipun dihadapan kaum profesional.

Kali ini, saya harus berdiri tegak dengan sisa-sisa kekuatan yang ada. Kedua lutut terasa gemetar. Mata menyapu sekeliling halaman rumah. Barisan para lelaki kekar berseragam coklat lengkap atribut POLRI membuat hati semakin pilu. Sosok lelaki kekar yang kini terbujur kaku dalam sebuah peti jenazah berwarna putih berselimutkan Sang merah putih terletak ditengah kerumunan massa. Akan segera diserahkan kepada para petugas untuk dimakamkan secara kedinasan.

Sekujur tubuh merinding saat genderang dan terompet dibunyikan dari barisan sebelah kiri saya. Denyut jantung semakin kencang saat mendengar suara wanita berseragam POLRI membacakan acara penyerahan keluarga untuk pemakaman jenazah.

Saya pun membuka map berwarna hijau yang saya genggam di tangan kiri. Setelah menarik nafas dalam-dalam tiga kali, saya berupaya fokus membacakan kata demi kata teks permohonan pemakaman kedinasan itu. Tapi, rasa pilu dan sedih tetap tak mampu ku lenyapkan. Gemetar suara penanda fokus terasa terganggu tetap kedengaran lewat pengeras suara.

Upacara penyerahan jenazah pun selesai. Raungan suara sirene ambulance POLDA SUMUT mengiringi perjalanan menuju pemakaman Taman Eden. Saya memacu siabu-abu metalik kesayangan membawa keluarga bersama iring-iringan lainnya. Semua keluarga turut serta menghantarkan mu ananda Bripka Paskalis Marojahan Sinurat, S.H., M.H dan merelakan dengan ikhlas kepergian mu menuju kehidupan abadi.

Semoga keluarga yang kau tinggalkan kuat dan tabah.

Selamat jalan ananda!

Horas dalam duka.

Gubuk inspirasi, 260122.