Ketika malam tiba, saya merenung sejenak sebelum berdoa menjelang tidur.

Aneka pertanyaan muncul di benak silih berganti tentang perjalanan hidupku sepanjang hari. Sepertinya bibir ini terkatup. Lalu, saya harus menjawab apa?

Saat bangun di pagi hari, saya duduk merenung sejenak sebelum berdoa. Pelbagai pertanyaan tentang mimpi sepanjang malam menyerang ingatanku. Lidah ini terasa kaku. Lantas, saya harus menjawab apa?

Hendak menyantap sarapan pagi, saya memandang hidangan di hadapanku. Rangkaian pertanyaan melintas di pikiranku. Tapi mulutku tak mampu berucap. Lalu saya harus menjawab apa?

Sebelum berangkat menuju tempat kerja, tubuh ini dudukan di atas jok motor metik saya. Pandangan mata tertuju ke luar gerbang. Beberapa pertanyaan terlontar dari benak saya. Kembali saya bertanya, saya harus jawab apa?

Menunggu jam kerja dimulai. Duduk merenung di kursi biru kantor saya. Untaian pertanyaan bergejolak di batin ini. Tak ada kata yang muncul sebagai balasan. Terus, saya harus menjawab apa?

Setelah bekerja sepanjang hari, kedua tangan bertumpu di atas meja menopang dagu. Rentetan pertanyaan terus mengalir dipikiran saya. Saya hanya bisa menarik nafas dan membungkam. Jika demikian, saya harus menjawab apa?

Jam kerja berakhir. Sebelum bergegas pulang, duduk hening sejenak. Pertanyaan kembali bertubi-tubi muncul di benak saya. Sambil garuk kepala, batin saya berkata: saya harus jawab apa?

Setiap saya ditanya tentang DIRIMU, saya harus jawab APA?

Pastinya, saya harus refleksi dulu. Karena Engkau tak pernah bertindak sehingga saya menemukan jawabannya pada dirimu.

Sampai kapan saya berkata: "saya harus jawab apa?"

Horas, salam literasi dan salam Imago Dei.

Gubuk inspirasi, 290422.

#pucay

#putricahaya

#ysa

#seriamal

#pucayempowersyou

#togisangpenjajabudaya

#spiritkehidupan