Mualim Sumar, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
warung kopi dan panggung demokrasi

warung kopi dan panggung demokrasi

"Obrolan dan berita hari ini berawal dari secangkir kopi". Kalimat ini tertulis dan terpampang indah di salah satu sudut ruang di warung kopi yang saya kunjungi. Menarik, karena realitanya warung kopi bukan hanya sekedar menjadi tempat ngopi tapi menjadi tempat untuk berbagi dan mencari inspirasi.

Malam ini saya sedang mencari inspirasi sebagai bahan untuk belajar menulis. Setiap sudut ruangan saya amati, termasuk aktifitas pengunjungnya. Tak ada yang istimewa. Semuanya tampak biasa, seperti warung kopi pada umumnya. Namun ada yang menarik di meja nomor 5. Ada sebuah tulisan di papan meja nomor 5. kalimatnya, "hati tak pernah mencari tapi ia jatuh sendiri". Kalimat ini punya makna yang cukup luas, tergantung pada persepsinya. Misalnya, jika dikaitkan dengan dinamika politik saat ini, kalimat ini akan punya makna tersendiri.

Seperti yang kita tahu, memasuki tahun 2018, kabupaten belitung akan menggelar pesta demokrasi. Para calon kepala daerah sudah mulai memperkenalkan diri dan mengobral janji. Masyarakatpun sudah mulai sibuk mencari calon yang akan menjadi jagoannya.

Sebenarnya sebagai pns dan seorang guru, saya agak risih kalok harus ngomongin masalah politik. Apalagi yang berhubungan dengan pilkada. Takut disangka memprovokasi. Namun sebagai warga masyarakat, saya layak berani karena saya memiliki hak yang dijamin konstitusi.

Hati saya tak akan mencari sosok pemimpin negeri ini. Tapi ia akan jatuh sendiri pada dia yang secara nyata berbuat untuk negeri. Bukan pada dia yang mengobral janji, bukan pula pada dia yang ingin memperkaya diri.

Hati ini akan jatuh sendiri pada dia yang peduli dengan pendidikan. Pada dia yang peduli dengan kesejahteraan guru honor dan guru daerah terpencil, peduli pada Pendidikan karakter, peduli pada gerakan literasi sekolah, peduli pada rekrutmen kepala sekolah, peduli pada implementasi kurikulum 2013 dan peduli pada peningkatan mutu layanan pendidikan. Peduli peduli dan peduli karena gak enak kalok dicuekin bro..

Seperti permaisuriku yang tertunduk lesu. Memperhatikan pujaan hatinya asyik memencet tombol smart phonenya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post