Muaziza

Seseorang yang ingin belajar dan terus belajar. Bekerja sebagai guru di SMAN 1 Tebas, kabupaten Sambas, provinsi Kalimantan Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Dicinta dan Dibenci

Antara Dicinta dan Dibenci

Beberapa bulan kebelakangan ini, nama itu sangat sering menghiasi berita maupun pembicaraan. Ia begitu mengejutkan dunia sehingga setiap negara dibuat panik bahkan takut dengan nama itu. Corona, ya Corona. Begitu indah didengar tetapi tidak seindah namanya.

Hm, segera kututup Hpku. Ku ingat kembali bagaimana perasaanku ketika pertama kali mengetahui virus Corona. Ada rasa takut, khawatir, cemas dan benci bercampur aduk di hatiku. Apalagi ketika ada surat edaran dari Gubernur yang mengumumkan kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah. Kegiatan ekstrakurikuler dihentikan. Tiba-tiba aku merasa lemas dan sesak di dadaku. Aku membayangkan akan terjadi beberapa kendala yang menghambat proses belajar mengajar. Dan itulah yang terjadi.

Saat dilakukan pembelajaran secara online, aku menemukan berbagai kendala. Di antara kendala itu sinyal lemot, kehabisan kuota pada siswa, tagihan yang banyak sehingga memuat memori penuh. Sebagian siswa merasa lebih enak pembelajaran di kelas. Pembelajaran model ini terasa memberatkan karena baru dilakukan pertama kali.

Seiring waktu, model pembelajaran secara online mulai menjadi kebiasaan. Siswa mulai menyadari bahwa teknologi atau Hp yang mereka miliki bukan sekedar untuk bersenang-senang. Mereka mulai belajar mandiri untuk mencari sumber materi maupun artikel yang berkaitan dengan pembelajaran yang mereka ikuti. Ketergantungan kepada Guru sebagai sumber pembelajaran sudah mulai berkurang.

Walaupun Negara kita masih dikenal Negara berkembang yang masih ketinggalan secara teknologi dan budaya membaca yang rendah. Maka dengan adanya pandemi Covid-19 ini, kita dipaksa untuk menggunakan teknologi. Hal ini merupakan situasi yang mendukung penggunaan teknologi bagi kesuksesan pembelajaran maupun pendidikan kita.

Namun di atas itu semua kita tetap berharap penyebaran virus Corona segera berakhir. Agar interaksi antara guru dan siswa dapat dilakukan secara langsung. Ruang-ruang belajar yang melibatkan banyak orang bisa dibuka dan dikunjungi. Diskusi terbuka dan kerja kelompok dapat kita laksanakan tanpa ada rasa takut dan cemas. Semoga negara Indonesia menjadi negara yang sehat dan kuat.

Oleh Muaziza

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semangat, salam Literasi

01 Jul
Balas

Iya ummi, semakin semangat. Terima kasih

01 Jul

Keren.. Semoga semua kembali normal..

01 Jul
Balas

Semoga cepat ya bunda

01 Jul

Semoga corona segera pergi ya Bun .. Aamiin.Salam kenal ya

01 Jul
Balas

Iya bunda, smoga cepat berlalu

01 Jul

Korona yang lebih kecil dari sebutir garam, mampu mengubah dunia dan peradaban nya ....Subhanallah..Salam literasi

01 Jul
Balas

Smoga terdapat keberkahan di tengah wabah.Salam Literasi juga

01 Jul



search

New Post