Muaziza

Seseorang yang ingin belajar dan terus belajar. Bekerja sebagai guru di SMAN 1 Tebas, kabupaten Sambas, provinsi Kalimantan Barat ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa Cinta di Balik Musibah

Rasa Cinta di Balik Musibah

Hari ini saya menerima berita di WA yang memberitahukan tentang seorang ikhwah menabrak seorang anak kecil hingga koma. Anak tersebut harus di larikan ke rumah sakit yang cukup bagus dan terkenal di Pontianak. Anak tersebut harus segera di operasi agar nyawanya dapat terselamatkan. Berita tersebut di ekspos ke beberapa grup pertemanan dan diharapkan untuk mengumpulkan dana untuk meringankan ikhwah tersebut. Perhatian dan simpati besar berdatangan dari berbagai kalangan. Itulah ukhuwah Islamiyah yang sangat indah yang tidak mungkin didapatkan tanpa mencintai Allah. Indah dan ajaib. Saya juga sangat terkejut dan timbul rasa simpati yang sangat mendalam atas kejadian tersebut.

Pikiran saya melayang jauh ke masa yang lalu.Saat itu di awal pernikahan kami di tahun 2006. Waktu itu saya mengandung 1,5 bulan. Rasa bahagia menyelimuti kami yang bertemu dan bersatu tanpa pacaran. Saat itu kami masih dalam masa penyesuaian dan memahami.Tiba-tiba saya mendengar suami saya menabrak anak sekolah ketika dalam perjalanan ke tempat mengajar. Anak SMP tersebut mengalami luka yang cukup serius dan koma, sehingga harus di rujuk ke rumah sakit di Pontianak. Alhamdulillah keluarga saya dan suami sangat perhatian dan kompak dalam membantu dan meringankan beban kami. Mereka rela menjaga anak tersebut di rumah sakit ketika kami sibuk mengurus permasalahan kami. Mereka urunan memgumpulkan uang untuk biaya rumah sakit anak tersebut. Sedangkan suami saya mengalami patah tulang di tangan kanan.

Setelah kecelakaan, saya berusaha untuk merawat suami yang masih terluka. Untuk urusan rumah tangga dan kepolisian kami berusaha untuk menanganinya sendiri. Terasa berat memang. Kami sering bolak balik ke kantor polisi. Mungkin karena kelelahan dan capek maka dengan takdir Allah saya keguguran. Selama 9 hari saya hanya terbaring di tempat tidur. Sekarang suami saya harus merawat saya. MasyaAllah, inilah cara cepat Allah untuk mempersatukan kami dalam rasa cinta dan sayang. Alhamdulillah, kami merasakan banyak hikmah dari kejadian itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Segala sesuatu pasti ada hikmahnya Bu Aziza, Allah sudah menyiapkan hikmah terindah dari setiap peristiwa. Semoga kita termasuk hamba Nya yang selalu bersyukur atas apa yang menimpa kita. Termasuk Pandemic Corona ini. Salam literasi bunda..

06 Jul
Balas

Segala sesuatu pasti ada hikmahnya Bu Aziza, Allah sudah menyiapkan hikmah terindah dari setiap peristiwa. Semoga kita termasuk hamba Nya yang selalu bersyukur atas apa yang menimpa kita. Termasuk Pandemic Corona ini. Salam literasi bunda..

06 Jul
Balas

Iya bunda, kita hanya berpikiran positif aja. Salam kenal. Salam literasi juga

06 Jul

Bismillah. Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya dan mendapat pahala dan kebahagian dari kebaikan yang dilakukan . Barakallahu fikum

06 Jul
Balas

Iya. Cara Allah itu begitu unik dan indah. Kita hanya berpikiran positif aja. Salam kenal. Salam literasi

06 Jul



search

New Post