Much. Khoiri

Penggerak literasi, trainer, editor, dan penulis buku 33 judul dalam 6 tahun. Alumnus International Writing Program di University of Iowa (USA, 1993)...

Selengkapnya
Navigasi Web

Saling Follow, Kiat Semarakkan Gurusiana

Oleh: MUCH. KHOIRI

JIKA Anda ingin Gurusiana lebih semarak lagi dalam setiap rubriknya, inilah tawaran saya: Mari entengkan hati untuk melakukan "saling follow" antara satu dan lainnya. Mengapa demikian?

Pertama, dengan saling follow, meningkatlah jumlah peserta "diskusi" dalam setiap rubrik--entah opini, kolom, reportase, cerpen, PTK, best practice, cerpen. Semua berkenalan. Jika anggota gurusiana saling follow, saat postingan artikel dalam rubrik "kolom", misalnya, anggota lain bisa langsung tahu dan kemudian meresponnya.

Ini semacam keterhubungan peserta dalam sebuah forum diskusi. Ketika semakin banyak peserta merasa terhubung di dalamnya, perkenalan dan pertemanan makin membanyak, dan diskusi akan lebih semarak. Jarak masing-masing terasa lebih dekat. Akrab itu penting untuk terbukanya diskusi.

Jika tidak saling follow, seseorang mungkin tidak akan memiliki teman, seakan dia hanya memposting di ruang kosong. Setidaknya, proses perkenalannya dengan gurusianer lain sangat lambat, menunggu rajinnya dia mengikuti atau merespon sebuah postingan. Secara acak saja, saya mengecek beberapa nama, dalam empat hari: lha kok following dan follower-nya tetap saja.

Kedua, dengan saling follow, gurusianer lebih dekat dalam persahabatan, sejajar dalam status, tidak merasa minder di mata yang lebih dulu bergabung atau lebih "ahli" dalam menulis. Pada sisi lain, yang sudah merasa senior dalam menulis tidak merasa wah dan "harus diikuti" oleh gurusianer lain. Biarlah karya yang membedakannya.

Dalam konteks ini, si senior tidak merasa paling hebat, dan si pendatang baru tidak minder. Kemajuan akan dicapai bersama, yang satu mengejar yang sudah mapan. Yang sudah mapan tetap rendah hati memotivasi dan mendampingi yang lebih baru. Kualitas memang tetap menjadi ukuran apakah seseorang terbaik di antara lainnya. Namun, pelibatan sesama dalam grup lewat saling follow akan membabat gap sosial dan emosional yang ada.

Kemarin ada seorang gurusianer berkirim pesan WA begini: "Mengapa Bapak sebagai penulis senior kok hanya punya follower 17 dan melakukan following 100?" Jawaban saya simpel: "Saya pendatang baru di Gurusiana. Saya suka follow mereka karena saya juga suka mereka follow saya. Saya berharap untuk saling follow."

Nah, bagaimana menurut Anda? Anda akan memilih saling follow, ataukah hanya memposting tulisan tanpa mempedulikan ada-tidaknya follower yang akan membaca postingan? Saya tunggu tanggapan Anda.[]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hanya ada di gurusiana di mana penghuni mau saling berbagi, menginspirasi dan koreksi

23 Feb
Balas

Cakep, Pak Omank. Tmksh

23 Feb

Saya sudah melakukan yang yang Bapak sarankan Silahkan tengok profil saya Dan juga sudah menyapa Bapak lewat WA Salam silahturahmi

23 Feb
Balas

Saya sudah follow Anda. .

23 Feb
Balas

Mantabs, tmksh Pak

23 Feb

Siiip pak Sy lakukan

23 Feb
Balas

Mantabs

23 Feb

Betul pak Khoiri, itu yang sdh kami lakukan selama ini, meski tidak banyak yang melakukan

23 Feb
Balas

P Syaihu adalah contoh yang baik. Telah follow saya sjk pertama sy gabung.Terima kasih.

23 Feb

setuju bapak...salam literasi

23 Feb
Balas

Mantabs, salam literasi juga

23 Feb

Oksi deh Pa Khoiri. Kiat jitu yg logis.

23 Feb
Balas

Terima kasih Pak Latief

24 Feb

Ada juga fakta yg selalu nangkring di 5 besar penulis populer enggak imbang bingits. Followernya 400-an orang, sementara mem-follow orang lain cuma 4 penulis saja. Kumaha eta, terangkanlah...

24 Feb
Balas

Kebalikannya dengan penulis artikel ini. Beliau sudah mempraktekan apa yg disarankan. Mengintip datanya, beliau sudah mem-follow 100 org, sementara yang following beliau cuma 44 termasuk saya. Plok...plok....plok!

24 Feb
Balas

Mhn maaf, Pak Letief, bukan 44, melainkan 24. Baru sedikit saja.

24 Feb

Sangat setuju. Saling follow saling menyapa. Tapi follower saya masih sama dari kemarin. Yuk saling follow. Syukur saling sapa. Anjuran bagus dari pak khoiri.

23 Feb
Balas

Sepakat, B Budiyanti. Saya sdh follow ya

23 Feb

Benar sekali pak,tulisan bapak sangat menginspirasi,apalagi buat saya sebagai pendatang baru di gurusiana

23 Feb
Balas

Mantabs

23 Feb

Betul pak.

23 Feb
Balas

Terima kasih, Pak Sam

24 Feb

Saya setuju dengan Bapak. Saling folow akan semakin indah di Gurusiana.

25 Feb
Balas

Mantabs. Sudah follow?

25 Feb

Siiip setuju pak... Salam kenal dan salam literasi

23 Feb
Balas

Salam kenal juga, Bu. Tmksh

24 Feb

Benar, Bu Sri. Saya mengajak yang belum melakukannya. Tmksh

23 Feb
Balas



search

New Post