Akhhirnya hari yang melelahkan berakhir juga. Bintek enamhari dari dinamika perubahan kurikulum sampai psiko edukatif berjalan hampir tanpa jeda dalam 5 hari. Tugas tugas di file kan untuk satu kelompok. Tak bisa berpaling kelain hati , karena narasumbernya yg slalu menarik hati Menghujani kami dengan model- model pembelajaran. Dan menjejali kami dengan bermacan kegiatan . Tak bisa mencuri waktu untuk membaca gurusiana. Apalagi menulis karena laptopnya pun errror saat benar- benar sedang dibutuhlkan.Ternyata setelah diberi kesempatan kita dihadapkan pada berbagai rintangan. Bintek dengan NB punya adik, tanpa data apapun didalamnya. Singguh suatu hal yang mengganjal dihati. Tapi aku harus terus berfikir untuk mencari solusi.Lelah terasa setelah semua itu terlewati. Karena kemarin disibukkan dengan berbagai kegiatan.

Ada hikmahnya ikut bimtek. Jadi cepet bangun , jam dua udah kebangun gara- gara takut kesiangan. Maklum jalur Soreang -Katapang- Lanud, macet berat dipagi hari.Jalur yang sebenarnya waktu tempuhnya hanya 15 menit, dipagi hari jika hari kerja menjadi satujam dengan kendaraan roda empat. Dan 30 menit dengan kendaraan roda dua. Jika hari-hati biasa aku terbangun seperti itu, mungkin aku akan memilih untuk tidur lagi. Nanti aja jam tiga atau jam empat alarmpun diubah, akhirnya azan subuhpun berkumandang.

Tapi kali ini bersyukur bisa bangun dengan segar bugar, pekerjaan yang terlalu lelah dikerjakan sore hari beralih ke dini hari, nyuci baju nyuci piring beres-beres plus tahajud. Maklum anak masih kecil-kecil, suamipun membantu sesempatnya aja. Karena pekerjaannyapun cukup menyita waktu dan melelahkan. Setelah semua siap jam enam berangkat,target sampai di tempat jam tujuh. Beberapa hari ini menikmati perjalanan pagi menjadi rutinitas yang menyenangkan juga ternyata. Walaupun bermacet- macet ria, kadang padat merayap namun menghirup udara pagi yang sejuk menyegarkan paru-paru, dan sampai di tempat sebelum jam dimulai memberi kesempatan untuk berbincang-bincang dengan guru-guru dari kecamatan lain, berbagi pengalaman sambil mendiskusikan tugas-tugas dari nara sumber. Ketika jam pelajaran mulai kitapun lebih rilex tidak merasa tergesa-gesa karena kettinggalan.

Dikelas kami ada seorang peserta yang adalah sekretaris KKG. Awalnya kamipun menyangka dia menjadi instruktur , karena dia sudah mengikuti bimtek kurtilas sejak ada Bimtek yang pertama, konon katanya dia sudah mengikuti 6 kali Bimtek (saking seringnya) setiap ada perubahan Permen dan perbaikan KI,KD dan lain sebagainya yang diadakan oleh Kemenag.Tapi kali ini panggilan bimtek dari dinas pendidikan dan semua guru kls 1,4 dan PAI dari SD sasaran harus melaksanakan. Jadilah dia bergabung dengan kami-kami yang malah ada diantaranya belum pernah di bimtek sama sekali. Walaupun ada sedikit sedikit pengetahuan dari pengawas atau dari kegiatan KKG. Rasa jengah nampak jelas dalam gerak geriknya, dan sama sekali tak tertarik dengan apa yang disampaikan narasumber. Tidak ttertarik samasekali untik bersenam bersama ataupun melakukan yel yel sepwrti yang lainnya.

Kami yang satu kecamatan sudah tahu betul sifatnya dan memakluminya. Beberapa mengenalnya juga tapi yang tak begitu mengenalnya dengan spontan mengomentari sikapnya (bersambung)