Oleh Usdhof

Aku iri dengan tiga saudaraku. Mereka bertiga selalu memberikan mozaik rona kehidupan yang apik. Sedangkan aku hanya bisa menciptakan suasana abu-abu bahkan sering kali memberikan kegelapan.

Hingga suatu malam aku menjerit pada Tuhan. Aku sampaikan diriku yang tak bisa berikan keceriaan di sekitarku. Aku selalu datang membawa kesuraman. Aku benci diriku sendiri.

Tetiba tiga saudaraku datang berbaris ke arahku. Aku akui mereka begitu indah dilihat. Karena keindahannya sampai-sampai mereka dijadikan lagu buat anak TK. "Saudaraku! Takdirmu memang tidak bisa berbaris dengan kami semua. Tetapi karenamu kami menjadi ada. Hitammu menjadikan tetesan air hujan. Saat kamu beregeser karena ada sinar matahari, dari situlah kami berada. Pelangi." Ucapan mereka menyadarkan aku bahwa Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang tanpa arti.

Surabaya, 14 Oktober 2021