Mudhofar

Aku berasal dari Lamongan dan tinggal di Gresik. Rempat mengajar di SMPN 41 Surabaya Jawa Timur. Jarak sekitar 30km harus kutempuh ke sekolah setiap hari. Berir...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hiasan Manusia

Oleh Usdhof

Suatu kali istri saya melihat kejadian yang aneh dan penuh tanda tanya pada dirinya. Pagi itu istri sedang ada di tokonya ibu. Ada seorang sales. Bersamaan dengan itu ada pembeli ibu muda dengan wajah yang pas-pasan cuman kulitnya putih dengan rambutnya yang basah terurai. Sepertinya habis keramas.

Ibu saya menyodorkan catatan belanjanya ke sales untuk dicek. Tapi dia tidak respon. Terlihat _dlomong_ (terpukau) . Hingga ibu menabok pundaknya, "Hey!". "Maaf, Bu! Gagal fokus. Ada yang seger ini loh," jawab spontan si sales.

Malamnya istri saya menanyakan perihal perilaku sales tersebut. "Mas! Masak sih hanya melihat wanita dengan rambutnya yang basah habis keramas, bisa greng?" Saya jawab, "Bisa."

Mencermati kejadian di atas, bagi lelaki adalah memang kodratnya. Mudah naik libidonya saat ada lawan jenisnya. Tapi bisa dikatakan aneh bagi wanita. Apalagi hanya kerena bau dan rambut basah.

Memang wanita adalah salah satu hiasan bagi manusia sehingga menimbulkan kecintaan sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat Ali Imran/03: 14. Dalam ayat tersebut pun dijelaskan secara umum siapa yang dihiasi - sebagai ujian - tersebut yaitu manusia _(al naas)_ bukan laki-laki _(al rijal)_. Hal ini pula menunjukkan bahwa wanita juga ada rasa kepada wanita lain. Akan tetapi saya tidak membahas yang terakhir ini.

Dalam ayat tersebut wanita disebutkan yang pertama dalam urutan. Setelah itu baru anak-anak dan harta kekayaan. Ini menunjukkan energi syahwat (baca: keinginan) yang dikeluarkan oleh wanita adalah cukup besar.

Imam Qurtubi dalam tafsirnya menyebutkan wanita sebagai perangkap syaitan _(haba'il al syaitan)_. Nabi saw bersabda, _"ma taraktu ba'di fitnatan adhorra alar rijal minan nisa"_ (Setelahku nanti, tidak ada fitnah paling berbahaya bagi laki laki daripada wanita).

Bahkan Imam Qurtubi menyebutkan fitnah dari wanita ada dua jenis ketimbang dari anak-anak. Pertama, bisa memutuskan tali persaudaran si suami baik kepada keluarganya maupun teman-temannya atas nama cinta. Kedua, mengumpulkan duniawi baik secara halal maupun haram. Sedangkan anak-anak hanya satu. Yaitu keinginan mengumpulkan harta. (Al Qurtubi: waqfiya.net)

Maka benarlah ketika Nabi saw mengingatkan agar menikah dengan wanita yang baik dalam agama. Bukan menikahinya karena kemolekan tubuhnya maupun kekayaannya. Wanita yang berkulit hitam tapi agamanya bagus jauh lebih mulya ketimbang wanita cantik kaya raya tapi jelek akhlaknya.

Akan tetapi bagi suami pun harus mengerti dengan pasangannya. Tidak dibolehkan serta merta bertindak semaunya. Apalagi hanya sebatas urusan syahwat. Layaknya istri adalah pakaian bagi suami, maka suamipun harus bisa menjaga bajunya dengan baik.

Kita mengelus dada saat melihat berita seorang bapak harus bertindak asusila kepada putrinya sendiri. Telah masuk perangkap syetan sehingga lupa akan darah dagingnya sendiri. Semua dikarenakan nafsu syahwat yang merusakkan.

Semoga kita dikaruniakan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Dengan sakinah, keluarga menjadi ayem tentrem. Dengan mawaddah, bisa menumbuhkan rasa cinta sehingga mampu menciptakan suasana yang harmonis. Dengan rahmah, mampu menumbuhkan aura kasih sayang dari semua anggota keluarga. _Amiiin Ya Mujibas Sa'ilin._

Giras dekat Radio Giri Gresik, 09/02/2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab ustad tulisannya. Ditunggu dengan tema lainnya. Biografinya kurang foto ustad. Dengan keluarga juga tidak apa. Akan lebih lengkap. Salam literasi.

09 Feb
Balas



search

New Post