HIDUP DENGAN EMPAT ISTRI

Kisah ini sebenarnya bukan kisah baru ditelinga saya tetapi setiap kali membaca dan mendengar kisahnya membuat saya selalu berfikir untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Kisah ini pun membuat saya tertarik untuk menceritakan lagi dan lagi, untuk lebh menguatkan diri saya sendiri, dan semoga saja ada manfaatnya dan bisa diambil hikmahnya.

Alkisah pada suatu masa hiduplah seorang Raja yang mempunyai empat orang istri. Namun sayang sekali Raja tersebut memberikan perlakuan yang tidak sama pada setiap istri – istri nya itu. Istri ke –empat raja adalah istri yang paling dicintai Raja, segala permintaan istri keempat ini pasti dipenuhi oleh Raja, apapun itu pasti Raja akan berupaya keras memenuhinya dengan segala cara, asalkan istri keempatnya ini senang. Istri ketiga juga dicintai oleh Raja, tetapi raja merasa istri ketiganya ini menyukai orang lain dan memilih meninggalkannya dan bahagia dengan laki-laki lain. Istri ke-dua Raja adalah tempat tempat dimana Raja menumpahkan segala kepenatan dalam hidupnya, Raja selalu datang pada istri keduanya ini ketika sedang dalam kesulitan dan kesusahan. Istri kedua ini selalu mendengarkan dengan seksama apa yang Raja sampaikan, meskipun kadang tidak memberikan solusi atas masalah raja. Dari semua istrinya, istri pertama Raja adalah yang nasibnya paling mengenaskan. Raja tidak pernah memperhatikannya dan raja tidak pernah menganggap penting istri pertamanya ini. Bahkan raja tidak pernah memberikan haknya, sementara dari semua istrinya, istri pertama inilah yang paling mencintainya dan istri pertama ini memiliki peranan penting dalam kerajaan yang sedang dipimpinnya.

Hingga pada suatu hari Raja tertimpa kemalangan, menderita sakit yang sangat parah dan raja merasa ajalnya sudah dekat. Akhirnya dipanggillah istri – istrinya untuk bertemu dengannya. Dipanggillah istri keempat yang paling dicintainya.

“ Dinda, engkau adalah istri yang paling aku cintai, dan selama ini permintaanmu selalu aku penuhi, maukah kamu menemaniku di alam kubur?” tanya Raja

“Itu mustahil!!!!” dengan ketus istri keempat menjawab seperti itu sembari pergi meninggalkan Raja tanpa belas kasihan sama sekali.

Raja pun menangis sedih. Dipanggillah istri ketiganya,

“ Dinda, aku mencintaimu seumur hidupku, maukah kau menemaniku dialam kubur?”

“ Tentu saja tidak kanda, jika kau meninggal nanti aku akan menikah lagi dan hidup bahagia” jawab istri ketiga seraya pergi.

Bertambah kesedihan Raja, dipanggillah istri ke dua ,

“ Dinda, selama ini kau selalu menjadi tempatku mengadu dan kau memenuhi semua permintaanku, maukan kau menemaniku dialam kubur?”

“ maafkan aku kanda, kali ini aku tidak dapat memenuhi permintaanmu, aku hanya akan mengantarmu sampai ke pemakaman”, jawabnya dan pergi meninggalkan Raja.

Sedih dan pilu dirasakan oleh Raja, dia menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Tiba – tiba terdengar suara dari kejauhan,

“ Saya yang akan menemanimu paduka, saya akan selalu ada disamping paduka sepanjang hidup saya.”

Sang Raja mencari sumber suara itu, kemudian tampaklah olehnya istri pertamanya, datang dengan kondisi yang sangat mengenaskan, tubuh yang kurus dan tampak sangat lemah, sakit dan sama sekali tak terurus, semakin mendekat ke hadapan Raja. Raja sangat menyesali apa yang telah diperbuatnya pada istri yang tidak pernah dia perhatikan itu, barulah Raja sadar jika selama ini dia telah melakukan kesalahan besar pada istri pertama yang sangat mencintainya itu. Raja minta maaf dan menyampaikan penyesalannya.

“ Maafkan aku dinda, seharusnya kau memperlakukanmu dengan baik, tidak mengabaikanmu, selalu menjagamu dan memperhatikanmu. Maafkan aku dinda, seandainya waktu dapat diputar lagi pasti aku akan mencintaimu sepenuh hatiku, maafkan aku dinda.”, ajalnya pun datang.

The end

Raja dalam kisah diatas sebenarnya adalah diri kita (saya), dan istri – istrinya adalah merupakan apa apa yang kita pentingkan di dalam hidup kita ini.

Istri Ke empat : adalah Jasad. Meskipun kita selalu memelihara tubuh, menjaga badan ini, serta memenuhi hawa nafsu dan syahwat, sampai kita melakukan apapun untuk memenuhinya, jasad akan meninggalkan kita saat ajal telah datang.

Istri keTiga : adalah harta, jabatan, kekuasaan yang selama hidup diusahakan dan di cari yang kadang dengann cara yang tidak patut bahkan sampai menyakiti orang lain. Semua itu ketika kita mati, sebagian besar akan dimiliki oleh orang lain.

Istri keDua : adalah keluarga, kekasih, orang orag terdekat, seberapapun pengorbanan mereka, mereka hanya kan mengantarkan kita sampai kepemakaman ketika kita mati.

Istri pertama : adalah hati dan ruh kita. Seringkali untuk mencapai kebahagiaan duniawi kita mengabaikan hati dan ruh kita, kita tidak memenuhi kebutuhan dasar dari hati dan ruh kita yaitu iman dan ketakwaan, sehingga ketika ajal sudah menjemput, sangat rugi lah kita karena tidak ada yang bisa menjadi teman kita dialam kubur. Seandainya saja selama hidup kita memenuhi kebutuhan iman dan takwa kita pastinya itu akan menemani kita dialam kubur.

Soooooooo…….yuuuuk mariii setiap saat kita (saya) selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk hati dan ruh kita. Karena itulah yang sebenarnya kita butuhkan.

Semoga bermanfaat…mohon maaf jika ada kesalahan….mari belajar dari kesalahan yang pernah kita lakukan dan berusaha menjadi orang yang lebih baik….